Cintai Produk Dalam Negeri

Djasarmen Purba

Djasarmen Purba

Djasarmen Purba
Keterpurukan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, bisa dibendung bila masyarakat tetap cinta dan memakai produk dalam negeri. Pelambatan ekonomi belakangan ini bisa dihambat dan dipulihkan lagi, bila pasar-pasar tradisional dibenahi dengan melengkapi infrastrukturnya. Proses tender juga harus dipercepat agar pembangunan cepat berlangsung dan menyerap tenaga kerja.
“Pelambatan ekonomi selain pengaruh global, juga pengaruh dari banyaknya dana-dana tersimpan yang tidak atau belum dibelanjakan. Seperti APBD sebesar Rp 273 triliun, BUMN sebesar Rp 165 triliun, Kementerian / Lembaga-Lembaga sebesar Rp 400 triliun, sedang swasta lebih dari Rp 200 triliun,”papar senator asal Riau anggota Komite II DPD RI Djasarmen Purba dalam dialog membahas Pelemahan Rupiah dan Perlambatan Ekonomi Indonesia  di pressroom DPR RI  kemarin.
Djasarman Purba melihat, kegiatan ekonomi dan perputaran uang di pasar tradisional sangat besar. Sayangnya, sebagian besar infrastruktur di pasar tradisional masih buruk. Sehingga tidak mendukung peningkatan pergerakan perekonomian masyarakat di situ.
Tentang kelangkaan daging dewasa ini, dia minta pemerintah selain mengembangkan sapi lokal juga mengimpor sapi dari berbagai negara, bukan hanya impor dari satu negara, Australia saja.
“Besarnya impor bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya, telah membuat pelambatan ekonomi global berimbas pada ekonomi kita. Belum lagi impor bahan baku farmasi yang mencapai 90%,” ujar Djasarmen.
Dia minta, semua BUMN dan swasta melakukan tindakan di sektor riil, membelanjakan uang yang ada. Kredit-kredit untuk usaha rakyat akan mencapai Rp 30 triliun dengan bunga subsidi dari 22% menjadi 12%. Bahkan akan diturunkan sampai 9% untuk target Rp 120 triliun. [ira]

Rate this article!
Tags: