Ciptakan Generasi Penulis, PC LTNNU Bondowoso Gelar Pelatihan Jurnalistik

Suasana pelatihan Jurnalistik Dasar, tampak para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut, di Pondok Pesantren Darul Falah Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Pengurus Cabang Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (PC LTNNU), Kabupaten Bondowoso menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Dasar kepada sejumlah siswa/siswi. Hal itu, untuk menciptakan generasi muda penulis di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Pelatihan digelar selama dua hari. Yakni hari pertama, berlangsung di Pondok Pesantren Darul Falah Kecamatan Cermee, dengan peserta generasi muda NU, yang terdiri dari siswa/siswi MTs dan SMA sederajat, Sabtu (28/12). Sementara untuk hari kedua, akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurut Tholabah, Bunder, pada Minggu (29/12) besok.
Adapun narasumber pada pelatihan di PP Darul Falah Cerme, terdiri dari para jurnalis aktif di Kabupaten Bondowoso. Sementara untuk materi yang paparkan, semisal materi Teknik Penulisan Berita, Teknik Wawancara, dan Kode Etik Jurnalistik. Namun para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut.
Ketua PC LTNNU Kabupaten Bondowoso, Andiono Putra menjelaskan, bahwa pelatihan jurnalistik ini sudah belasan kali diselenggarakan.
“Kegiatan ini digelar, dikhususkan bagi para calon penulis atau penulis pemula. Tujuannya membantu para penulis pemula dalam mewujudkan minatnya, untuk melahirkan karya jurnalistik,” katanya.
Pada pelatihan ini kata dia, tidak semerta-merta untuk mencetak penulis saja. Akan tetapi lebih pembangunan organisasi (tim work), yang memiliki orientasi melahirkan karya jurnalistik secara bersama-sama.
“Bukan cuma melahirkan penulis yang berdiri sendiri. Tapi bagaimana mereka bersatu dalam sebuah jam’iyah (perkumpulan), untuk berkarya,” jelas Cak Andiono-sapaan akrabnya.
Maka dari itu, LTNNU akan terus berkoordinasi dengan pihak lembaga Darul Falah, agar pelatihan ini tidak selesai begitu saja. Dimana jelasnya, LTN sendiri akan mendampingi siswa/siswi Dafa, dalam menerbitkan majalah dan sejenisnya.
Dijelaskannya, bahwa untuk menindaklanjuti pelatihan ini. Kata Andiono, peserta maksimal 15 sampai 20 orang juga akan diikutkan Pesantren Literasi.
“Awal tahun 2020 segera direalisasikan. Peserta akan bermalam selama dua hari dua malam. Kalau pelatihan kali ini lebih pada teori. Tapi Pesantren Literasi menekankan praktik. Peserta berdasarkan rekomendasi dari lembaga masing-masing,” terang Mantan aktivis PMII IAIN Jember itu.
Akan hal itu, ia berharap, kepada pemuda di Kabupaten Bondowoso agar mempunyai wawasan literasi yang luas. Khususnya di kepenulisan.
“Supaya mereka memiliki kemampumpuan dalam menjaga ketahanan informasi. Apalagi isu hoaks kali ini bertebaran di mana-mana,” pungkasnya. [san]

Tags: