Ciptakan Harmonisasi

Dwi-Purnomo-Kadisnaker-SurabayaDwi Purnomo SH
Rumitnya persoalan bukan menjadi halangan. Bahkan bagi sebagian orang, kerumitan ini justru menjadi tantangan.  Tak terkecuali bagi Dwi Purnomo SH. Di tengah gelombang tuntutan buruh, kapasitasnya sebagai Kepala Disnaker Kota Surabaya membuatnya  tahu persis seluk beluk komunitas buruh dan pekerja di Surabaya dan menemukan solusi untuk menghadapinya. “Dan kuncinya harus bisa menciptakan harmonisasi industrial,” kata Dwi belum lama ini.
Dijelaskan Dwi, konsekuensi dari harmonisasi ini adalah mampu mewujudkan situasi kondusif antara tenaga kerja, pengusaha dan pemerintah (tripartit). “Memang faktor komunikasi akan memicu terjadinya kesalahpahaman sehingga para buruh melampiaskannya ke jalur demo.  Itu hak aspirasi mereka,  asalkan tidak anarkis dan arogan,” katanya.
Agar komunikasi tetap berjalan, pihaknya  membuka keran komunikasi ke semua pihak. Hubungan antara serikat buruh, pekerja, pengusaha  selalu ditingkatkan. “Semua dilakukan dalam koridor rel yang prosedural. Itulah pola kita dalam mencapai hubungan industrial yang harmonis. Penetapan UMK yang baru  yakni Rp 2,2 juta per bulan misalnya, terjadi karena sudah ada pola pikir kesepahaman semua pihak. Hasilnya, alhamdulillah Kota Surabaya minim gejolak dibanding daerah lain di Jawa Timur,”  kata mantan Camat Bulak dan Sawahan ini.
Diakui Dwi kalau hanya mengandalkan personel Disnaker untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait buruh,  pihaknya tidak mampu mengatasi setiap masalah.  “Kami hanya memiliki 18 orang pengawas, bertugas mengawasi 11.712 perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari satu juta orang di Kota Surabaya. Secara logika tidak masuk akal. Idealnya paling tidak kita punya  156 pengawas,” katanya.
Namun keterbatasan ini tak terlalu bermasalah karena Disnaker memiliki jaringan komunikasi yang telah dibangun. Dengan begitu semua permasalahan ketenagakerjaan tidak harus diselesaikan di Disnaker, tapi bisa diselesaikan melalui serikat pekerja perusahaan.
“Dengan keberhasilan ini, saya kira Surabaya sebagai barometer ketenagakerjaan di Indonesia selain Jakarta. Kunci keberhasilannya cukup sederhana, yaitu menanamkan keikhlasan,  amanat, dan bisa dipercaya. Dari situ akan menghasilkan situasi kondusif,” tutur Dwi yang sejak Maret 2012 mendapat tugas sebagai Kadisnaker Kota Surabaya ini.  [geh]

Rate this article!
Ciptakan Harmonisasi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: