Ciptakan Pesona Malioboro Van Nganjuk

Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi meninjau proses penataan Jl Ahmad Yani Nganjuk yang akan tuntas akhir tahun 2020. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Keseriusan Pemkab Nganjuk dalam Program Mbangun Deso Noto Kuto mulai nampak di tahun kedua pemerintahan Novi – Marhaen. Dengan dana sekitar Rp9 miliar, wajah Jl Ahmad Yani yang merupakan jalan poros ditata menyerupai Jl Malioboro, Yogjakarta.
Selain mempercantik wajah kota, Pemkab Nganjuk juga bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian rakyat dari sektor wisata. Sehingga sangat perlu memperindah sarana dan prasarana umum yang menghubungkan Alun – alun Nganjuk dan Taman Nyawiji menjadi wisata belanja seperti Jl Malioboro di Yogyakarta. ”Rencana penataan ini untuk melengkapi pembangunan Taman Nyawiji dan Alun – alun Nganjuk yang diwacanakan segera mendapatkan sentuhan renovasi,” kata Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.
Saat meninjau proses penataan Jl Ahmad Yani, Marhaen Djumadi mengatakan kawasan Jl Ahmad Yani didesain menjadi tempat hiburan seperti Jl Malioboro. Selain mempercantik wajah kota, penataan kawasan pusat kota tersebut juga dalam rangka merealisasikan visi – misi Novi – Marhaen dalam hal pembangunan infrastruktur.
Nantinya, dikatakan Marhaen, kawasan Jl Ahmad Yani Nganjuk akan dilengkapi trotoar dengan lebar 3,5 meter. Di sepanjang trotoar akan dipasang tempat duduk, lampu, dan guiding block untuk tuna netra. Alun-alun juga akan ditata ulang dan dipercantik. Jadi selain wisata berbasis desa, nantinya juga mempunyai wisata berbasis kota. Dari alun – alun, Jl Ahmad Yani hingga Taman Nyawiji.
Lebih lanjut, Marhaen Djumadi mengatakan, proyek penataan Jl Ahmad Yani yang menelan angaran sebesar Rp9 miliar itu berasal dari dana bagi hasil cukai tembakau tahun 2020. Secara umum, tujuan pertama dibangunnnya kawasan Jl Ahmad Yani adalah supaya kawasan itu menjadi pusat kota dan perdagangan.
Kedua, mewujudkan visi dan misi Novi – Marhaen dalam hal pembangunan infrastruktur di Nganjuk, yakni memperbaharui sekaligus mempercantik wajah kota. Ketiga, membangun ikon baru Kabupaten Nganjuk yang dinilai stagnan dan tidak mengalami perkembangan dalam jangka waktu lama.
“Makanya pembangunan infrastruktur menjadi prioritas, salah satunya yang dilihat masyarakat luar itu kan wajah kota ini, makanya Jl Ahmad Yani Nganjuk dipercantik supaya lebih berkesan,” papar Marhaen Djumadi.
Konsekuensi dari penataan Jl Ahmad Yani adalah pemotongan pohon di kawasan Jl Ahmad Yani yang telah dinilai cukup tua dan tidak lagi mendukung keindahan kota. Selain itu gorong – gorong saluran air baru juga dibangun.
“Itu semua dilakukan Pemkab Nganjuk agar Kota Nganjuk ini berubah dan lebih maju. Kalau tidak dibangun mulai sekarang ini kapan lagi akan ada perubahan di ibu Kota Kabupaten Nganjuk ini. Dan tentunya kami selalu berharap dan minta dukungan masyarakat untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik dan maju untuk Kabupaten Nganjuk,” tandas Marhaen. [ris]

Rate this article!
Tags: