Puluhan Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Madiun batal menunaikan Rukun Islam ke-5 itu tahun ini, karena larangan Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan baru terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Yakni, melarang calon jamaah haji (CJH) dengan usia di atas 65 tahun untuk berangkat tahun ini.(sudarno/bhirawa)
Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan baru terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Yakni, melarang calon jamaah haji (CJH) dengan usia di atas 65 tahun untuk berangkat tahun ini. Alhasil, puluhan CJH asal Kota Madiun batal menunaikan Rukun Islam ke-5 itu tahun ini.
Kepala Kantor Kemenag Kota Madiun, Abdul Wahid mengatakan, ada 97 CJH dari total 180 jamaah yang dipastikan batal berangkat tahun ini dikarenakan aturan tersebut. CJH yang batal berangkat tahun ini akan mengisi kuota keberangkatan tahun depan.
”CJH lansia rawan terpapar Covid-19. Semoga uji coba ibadah haji tahun ini berhasil, sehingga mereka yang batal tahun ini bisa diprioritaskan tahun depan,”kata Abdul Wahid, Senin (23/5).
CJH Kota Madiun dijadwalkan terbang ke tanah suci 4 Juni mendatang. Untuk itu, Kemenag terus berkoordinasi dengan Dinkes PPPA untuk mempersiapkan stamina CJH agar sehat saat berangkat dan bisa menunaikan ibadah haji dengan nyaman.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada seluruh CJH untuk melengkapi persyaratan jelang keberangkatan. Terutama, vaksinasi Covid-19 lengkap dan vaksin Meningitis.
”Jangan sampai batal berangkat haji karena persyaratan vaksinasi belum lengkap,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (21/5).
Gubernur Khofifah juga meminta kepada Kanwil Kemenag Jatim dan Kepala Kantor kemenag se-Jawa Timur untuk segera mendistribusikan data CJH yang belum vaksinasi secara detail dan mengawal langsung kepada dinas terkait setempat.
”Pelaksanaan vaksinasi sedang berjalan. Mohon persyaratan segera dilengkapi. Kalau sudah waktunya booster, silakan vaksin booster dan vaksin Meningitis didapatkan secara lengkap,”tegas Khofifah. [dar.gat]
