Coca-Cola Ajak Berbagai Komunitas untuk Peduli Sampah

Berbagai komunitas bersatu padu menjaga kebersihan di pantai Seminyak.

Surabaya, Bhirawa
Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di pantai Seminyak, Bali dengan mengajak berbagai komunitas termasuk pedagang, hotel, restaurant, surfer dan organisasi peduli lingkungan lainnya.
Bulan November 2017 lalu, pemerintah Bali mengumumkan bahwa pulau Bali dalam keadaan ‘Darurat Sampah’ di sepanjang 6 kilometer pantai yang mencakup wilayah pantai Jimbaran, Kuta dan seminyak. Permasalahan sampah di Bali memuncak pada saat musim angin barat tiba, yaitu sekitar bulan November hingga Maret. Bahkan volume sampah di pantai meningkat secara signifikan mencapai 100 ton per harinya.
Corporate Affairs Executive CCAI, Fatimah Zahra saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (25/2) kemarin mengungkapkan sejak tahun 2007, CCAI telah menjalankan program Bali Beach Clean Up (BBCU) untuk mengurangi sampah di daerah pesisir Bali. Untuk memperkuat industri pariwisata Indonesia, mendukung kesuksesan program pemerintah Bali dalam mencapai ‘Bali yang Bersih dan Hijau’ dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat setempat.
“CCAI juga turut menciptakan 75 peluang pekerjaan untuk membersihkan 9,7 km garis pantai setiap harinya dan telah mengangkut lebih dari 21 juta kg sampah dari 5 pantai Bali, yakni di Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran dan Kedonganan,” terangnya.
Sedangkan kegiatan bersih-bersih pantai kali ini merupakan bagian dari kampanye ‘One Island One Voice’ yang di inisiasi oleh komunitas Bye-Bye Plastic Bag dan dilakukan serentak di 8 Kabupaten di Pulau Bali, di 100 titik dan melibatkan lebih dari 25.000 orang.
Bahkan di akhir acara, para peserta di pantai seminyak telah berhasil mengumpulkan 250 kg sampah dalam waktu 2 jam. Jumlah ini mungkin masih sedikit dibandingkan jumlah sampah yang ada di pantai. Namun, melalui kegiatan ini berbagai pemangku kepentingan telah bergerak bersama dan menyuarakan kepeduliannya untuk menjaga keindahan pulau Dewata.
“Isu tentang sampah merupakan masalah kita semua. Tentunya masih banyak yang dapat kita lakukan untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Hari ini kita diingatkan bahwa tiap usaha sungguh berarti dan kita semua dapat memberikan dampak yang positif sesuai kapasitas kita sebagai bagian dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat dan individu,” ujar Fatimah Zahra. [riq]

Tags: