Coca-Cola Amatil Indonesia Learning Center Edukasi Warga Kelola Sampah

Penyerahan Mesin Cacah Listrik oleh Sekjen Kementerian PUPR (kanan) Kepada Bendesa Adat Seminyak Wayan Windu

Surabaya, Bhirawa
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Seminyak (TPST 3R Seminyak) telah meresmikan learning center yang akan memfasilitasi kunjungan belajar serta berbagai program lainnya untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Learning center merupakan bagian terbaru dari fasilitas seluas 300 m2, yang saat ini mengelola sampah bagi lebih dari 800 pelanggan di wilayah Seminyak.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz saat dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (31/7) kemarin mengungkapkan Learning center merupakan bentuk dukungan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), mitra kerja sama Desa Adat Seminyak beberapa tahun terakhir untuk program Bali Beach Clean Up, bersama dengan Legian, Kuta, Kedonganan dan Jimbaran.
“Kami senang CCAI memliki kesempatan untuk mendukung pengembangan program ini, dan kami harap ke depannya learning center dan fasilitasnya dapat membantu memaksimalkan proses pelatihan dari tiap kunjungan,” terangnya.
Sedangkan hingga bulan Juli 2018, program harian Bali Beach Clean Up telah menyingkirkan lebih dari 38 juta kg sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer. Program ini didukung dengan 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, 78 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai, serta 150 tempat sampah baru tiap tahunnya.
Mulai tahun ini, tempat sampah yang didonasikan oleh CCAI bagi masyarakat di tiap wilayah operasionalnya, termasuk Bali,merupakan jenis tiga sistem, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.
“Bali Beach Clean Up selalu mengedepankan kolaborasi sebagai bagian dari solusi. Kerja sama dengan Desa Adat Seminyak dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan contoh yang baik dari pentingnya kerja sama untuk pencapaian keberlanjutan yang lebih baik lagi,” jelas Kadir Gunduz.
Ketua TPST 3R Seminyak, Komang Ruditha menyatakan sangat senang melihat antuasiasme masyarakat untuk berkunjung dan belajar dari pengalaman darinya. “Dengan adanya learning center ini, para pengunjung dapat meluangkan waktu lebih lama untuk berdiskusi dengan saya dan tim. Kami juga berharap, ke depannya learning center TPST 3R Seminyak dapat mengadakan lebih banyak pelatihan tentang pengolahan sampah,” ujarnya.
Pada tahun 2004, Komang Ruditha dan tim TPST 3R Seminyak telah memulai program bersih-bersih pantai secara sederhana, hanya dengan 1 truk kecil, 3 karyawan dan 85 pelanggan. Saat ini TPTS 3R Seminyak telah memiliki 16 truk, 36 karyawan dan melayani lebih dari 800 pelanggan, termasuk rumah tangga dan hotel.
Sampah organik diolah menjadi pupuk organik yang digunakan oleh masyarakat dan hotel; sampah plastik, kertas, dan besi akan didaur ulang atau dijual untuk didaur ulang. Semua hasil penjualan digunakan untuk biaya operasional dan masyarakat.
Coca-Cola Amatil Group Managing Director, Alison Watkins mengatakan dukungan perusahaan untuk pengembangan learning center tersebut merupakan bagian penting dalam pendekatan keberlanjutan Coca-Cola Amatil Group.
“Edukasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam usaha kita untuk mengurangi sampah serta melindungi lingkungan. Kami sangat bangga dapat menjadi bagian dari ini semua, termasuk usaha kami dalam mengurangi sampah di tiap fasilitas manufaktur dan mendukung berbagai inisiatif masyarakat untuk mengelolah sampah dengan benar,” pungkasnya.
Alison Watkins menyadari bahwa masih banyak yang perlu kita semua lakukan, bersama dengan The Coca-Cola Company, kami mendukung aspirasi ‘World Without Waste’ (‘Dunia Tanpa Sampah’) sebuah ambisi untuk meningkatkan dan mendaur ulang 100% kemasan kami pada tahun 2030. “Hal ini merupakan komitmen global, dan kami akan berupaya keras untuk mewujudkannya di Indonesia dan wilayah lain tempat kami beroperasi,” ujarnya.
Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto turut menghadiri rangkaian program Bali’s Big Eco Weekend 2018. Juga menjelaskan bahwa salah satu dari 10 Prioritas Nasional dalam Making Indonesia 4.0 adalah mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability).
Airlangga Hartarto turut mengapresiasi untuk Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai salah satu industri minuman non-alkohol siap saji di Indonesia yang telah mendukung upaya pemerintah dalam menerapkan Industri 4.0 dan melindungi lingkungan. [riq]

Tags: