Contra War Berpeluang Raih ”Kompetesi Inovasi Layanan Publik”

Kabag Humas dan Protokol Setda Kab Malang Untung Sudarto

Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang kembali berpeluang untuk meraih penghargaan luar biasa tingkat nasional, yakni dalam mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Public Tahun 2018, yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Peluang Pemkab Malang untuk meraih penghargaan di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018, kata Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Malang Untung Sudarto, Senin (16/7), kepada wartawan, menyusul terpilihnya Inovasi Program Contraceptive For Women At Risk (Contra War) sebagai salah satu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik KemenPAN-RB.
Posisi ini akan berlanjut dengan penilaian ke tahap Top 40 dengan presentasi Bupati Malang H Rendra Kresna terkait upaya Pemkab Malang dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) melalui program Contra War pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018, pada Selasa (17/7), di Jakarta.
“Dalam presentasi nanti, Bupati Malang akan didampingi inovator Contra War dr Hadi Puspita, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Malang,” terangnya.
Untung juga menyampaikan, dalam mengikuti penilaian ke tahap Top 40, kata pengantar akan disampaikan Bupati Malang, dan untuk pemaparan akan disampaikan inovator. Sedangkan dalam penilaian nanti, inovator juga akan memutarkan rekaman video serta tanya jawab secara langsung di depan Tim Panel Independen dan Tim Presenter.
Selain itu, dalam presentasi tersebut, akan dijelaskan program Contra War yang berhasil menurunkan AKI-AKB di Kabupaten Malang lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya.
Ditegaskan, program Contra War di Kabupaten Malang sudah dilaksanakan sejak awal tahun 2014. Sebelum pelaksanaan program Contra War, AKI di Kabupaten Malang 97/100 ribu kelahiran hidup, sedangkan untuk AKB 44/1000 kelahiran hidup.
Namun, sesudah pelaksanaan program Contra War pada akhir tahun 2017, bahwa ada penurunan AKI yakni 50/100 ribu kelahiran hidup, sedangkan AKB juga menurun menjadi 10/1000 kelahiran hidup. “Program Contra War dilatar belakangi karena saat itu sulitnya penurunan AKI-AKB di Kabupaten Malang,” ungkap Untung.
Dalam kesempatan itu, ia menambahkan, dengan melalui program-program regular dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maka hal itu telah membantu menurunkan AKI-AKB, yang tidak hanya di Kabupaten Malang saja, tapi juga di seluruh Indonesia. Sedangkan dari seluruh AKI-AKB disebabkan oleh adanya kelainan yang telah dimiliki Wanita Usia Subur (WUS) sebelum mereka hamil, yakni sebesar 60 persen.
“Kelainan pada WUS sebelum mereka hamil, salah satunya adalah mereka memiliki penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit bawaan serta faktor-faktor resiko tinggi kebidanan. Sehingga dengan adanya program Contra War yang dimiliki Pemkab Malang ini, maka bisa menekan AKI-AKB, di Kabupaten Malang,” kata Untung. [cyn]

Tags: