Corona Jawa Timur Kasus Tertinggi di Indonesia

Masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya terkait penyebaran virus covid-19, sampai saat ini masih menyita perhatian publik. Sampai-sampai peningkatan penyebaran virus covid-19 di Jawa Timur, telah membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meluapkan emosinya di depan publik dari mulai marah, menangis, hingga terakhir bersujud-sujud. Logis adanya, jika realitas tersebut sontak mendampat sorotan publik, kita bersama masyarakat Jawa Timur.

Merujuk data dari cnnindonesia.com (30/6), Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan angka kasus positif corona (Covid-19) tertinggi di Indonesia. Update Corona COVID-19 Jawa Timur 30 Juni 2020: Pasien Positif 12.118, Sembuh 4.199 Orang. sebesar 65 persen pasien Covid-19 di Jatim, disumbang oleh tiga daerah yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik. Sungguh suatu potret yang sangat mengkhawatirkan atas kondisi penularan corona di wilayah Surabaya Raya. Mirisnya lagi, angka itu melampaui kasus corona di DKI Jakarta yaitu 11.237 orang.

Melalui data angka kasus positif corona (Covid-19) di Jawa Timur, khususnya Surabaya Raya ini, setidaknya memberikan pembelajaran buat kita bersama bahwa kita tidak selayaknya menggapap corona ini adalah hal sepele. Itu artinya, kita semua warga Jawa Timur harus tetap waspada. Sebab, bagaimanapun juga perang besar melawan virus covid-19 masih jauh dari selesai. Apalagi, Jawa Timur sampai saat ini, masih menjadi wilayah tertinggi di Indonesia dalam sebaran kasus positif COVID-19.

Melihat realitas angka kasus positif corona (Covid-19) di Jawa Timur ini, setidaknya semakin menggugah kesadaran kolektif, tidak hanya pemerintah dalam melakukan pencegahan, tetapi kita semua tanpa kecuali harus sadar bahwa virus corona ini bener-bener gawat dan perlu kita antisipasi bersama dengan tetap terus mengindahkan kepatuhan pada protokol kesehatan dengan menggunakan masker, terus rutin mencuci tangan dengan sabun. Dengan begitu, semoga, kedisiplinan kita warga Jawa Timur dalam mengindahkan protokol kesehatan bisa membuat kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur melandai.

Masyud
Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Tags: