Covid Meninggi, Kapolres Situbondo dan Dandim Minta Simpatisan Tak Konvoi

Brimob Polda Jatim sempat menghalau simpatisan paslon pilkada yang akan melakukan konvoi paska pemungutan suara kemarin. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Kapolres Situbondo AKBP Achmad Imam Rifa’i mengimbau kepada seluruh pendukung dan simpatisan pasangan calon bupati dan wakil bupati Situbondo untuk tidak melakukan konvoi sebelum hingga usainya pemungutan suara.

Permintaan Kapolres Imam itu dikeluarkan Kamis (10/12) karena ada simpatisan pendukung paslon yang meluapkan euforia kemenangan dengan cara berkonvoi. Padahal dimasa pandemi ini, semua elemen dilarang menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah banyak demi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kapolres Imam mengatakan, lembaganya mengeluarkan himbauan agar pasangan calon bisa menahan diri dan memberikan pemahaman kepada simpatisan atau pendukung untuk tidak melakukan sesuatu yang berlebihan.

“Ya saya berharap para simpatisan tidak sampai berkonvoi merayakan euforia kemenangan pasca pemungutan dan penghitungan suara di tingakat TPS,” ucap Kapolres Imam.

Untuk mengantisipasi tidak terjadi konvoi dan akibat yang ditimbulkan seperti gesekan antar pendukung, Kapolres Imam menerjunkan personil Brimob untuk melaksanakan patroli dan penjagaan di beberapa titik lokasi strategis Situbondo.

Selain itu, ujar Kapolres Imam, keberadaan Brimob untuk memantau posko di masing-masing paslon sebagai upaya antisipasi terjadinya konvoi akibat euforia atas klaim kemenangan.

“Kami menerjunkan Satgas Operasi Mantap Praja Semeru, gabungan Polres, Kodim dan Brimob untuk melakukan patroli,” ujar Kapolres Imam.

Selain untuk untuk menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif serta untuk mencegah kerumunan yang dapat menimbulkan kluster baru penularan Covid-19, Kapolres Imam mensiagakan personil Brimob dibeberapa lokasi jalan protokol guna melakukan pemantauan.

“Ya ini digelar untuk mengantisipasi adanya konvoi dari simpatisan atau pendukung paslon pilkada Situbondo,” jelas Kapolres Imam.

Kapolres Imam kembali menerangkan, penjagaan sejumlah titik dimulai pukul 20.00 wib dengan dipimpin Kabag Ops Kompol Yatno Mardi.

Sejumlah personel gabungan dari Polres, Brimob dan diback up oleh Kodim 0823 ikut melaksanakan patroli dengan skala besar dan penjagaan di ruas jalan protokol untuk mengatisipasi tidak ada konvoi pasca pemungutan suara di TPS.

“Kami bersama Dandim dan dua kiai Kharismatik di Situbondo sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar simpatisan dan pendukung sama sama bisa menahan diri untuk tidak melakukan konvoi,” pungkasnya.

Covid Meninggi

Hingga Kamis (10/12) kemarin, angka sebaran dan peningkatan jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Situbondo semakin tinggi.

Salah satu buktinya, dalam waktu sehari saja sedikitnya ada tiga pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia. Ketiga pasien tersebut diantaranya berasal dari Kecamatan Banyuglugur, Kecamatan Panji dan Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.

Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro mengatakan, hingga saat ini ada tambahan 35 pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19 yang tersebar di 13 Kecamatan se-Kabupaten Situbondo.

Sementara itu, aku Dadang Aries Bintoro, sebaran pasien baru di Kecamatan Banyuglugur sebanyak 9 orang.

“Total keseluruhan pasien Covid-19 di Kabupaten Situbondo saat ini mencapai 1.273 orang,” beber pria yang kini menjabat Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kabupaten Situbondo itu.

Masih kata Dadang Aries Bintoro, dengan bertambahnya tiga pasien meninggal dunia tersebut maka jumlah pasien Covid sudah meninggal secara keseluruhan di Kabupaten Situbondo mencapai 97 orang.

“Ya ada juga tambahan pasien sembuh sebanyak 2 orang. Total jumlahnya menjadi 1.008 orang pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh,” ungkap mantan Camat Sumbermalang itu.

Menurut Dadang Aries Bintoro, saat ini masih ada 168 pasien dalam masa perawatan medis. Jumlah itu, urainya, terdiri dari 27 pasien yang di rawat di rumah sakit, 16 pasien menjalani isolasi di pusat karantina Pasir Putih, Kecamatan Bungatan serta 125 pasien menjalani isolasi mandiri.

“Pada umumnya pasien isolasi adalah pasien Covid OTG (Orang Tanpa Gejala),” papar mantan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Panarukan itu. [awi]

Tags: