Cuaca Buruk, Petani Terong Sidoarjo Gagal Panen

Misdi sedang menunjukkan kondisi terong yang membusuk di sawah, Rabu (6/5). [achmad suprayogi/bhirawa]

Misdi sedang menunjukkan kondisi terong yang membusuk di sawah, Rabu (6/5). [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Akibat kondisi cuaca yang terus memburuk, angin serta hujan deras yang terus menerus, membuat belasan hektare lahan terong di Desa Kebonsari, Kec  Candi mengalami gagal panen. Terong-terong  membusuk sebelum waktunya.
Menurut Misdi(45) salah satu pemilik lahan,  selain terkena hujan terus-menerus, tanaman terongnya di areal seluas satu hektare itu juga dimakan ulat. Warga Glagah Arum, Kec Porong ini mengatakan tidak mengalami nasib buruk sendirian.  Banyak petani terong lainnya menderita kerugian hingga jutaan rupiah. Terong yang ditanam selama 1 bulan 5 hari mayoritas mengalami pembusukan sebelum memanen. “Hampir 98% buah terong mengalami pembusukan. Tak sedikit yang berlubang-lubang akibat dimakan hama ulat,” keluhnya.
Hal sama juga dikeluhkan oleh Kartono (52) dan Sholik (35) yang juga warga Gelagaarum, Kec Porong. Terong yang sebelumnya berwarna ungu, kini berubah menjadi warna cokelat.
Apalagi menurut Sholik, pupuk terong yang dikirim oleh pemerintah disamakan dengan pengiriman pupuk petani padi, yakni tiga bulan sekali. Sangat tidak sesuai, karena panen terong mencapai sebulan sekali.  “Keterlambatan pasokan pupuk, kami juga telat menebarnya ke areal terong . Apalagi tanaman terong membutuhkan empat kali pemupukan dalam sekali tanam,” keluhnya.[ach]

Tags: