Cuaca Ekstrem di Bromo Pengunjung Rentan Terserang Hipotermia

Petugas pantau suhu di Gunung Bromo mencapai minus 0°C.

Probolinggo, Bhirawa
Cuaca ekstrem di kawasan wisata Gunung Bromo mengancam keselamatan pengunjung. Sebab mereka rentan terserang hipotermia akibat suhu yang mencapai 0 drajat celcius bahkan minus 3 drajat itu. Akibat itu pula maka embun yang ada didedaunan dan lekukan tanah menjadi beku.
Pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos Gunungapi Bromo, saat ini suhu di sekitar pos terpantau 4° celcius pada pukul 05.00 WIB. Sedangkan pada dinihari, kondisinya kurang dari 1° sampai 2° lebih dingin dari 4° Celcius. Dalam pantauannya, suhu lautan pasir biasanya 4° Celsius lebih dingin.
“Biasanya suhu di pos itu selisih antara 1° hingga 4° derajat, lebih rendah di lautan pasir. Saat ini minus, sampai beku. Kalau air atau embun sampai menjadi es, berarti suhunya bisa 0° atau di bawahnya. Dalam seminggu ini sudah dua kali terjadi seperti itu, embunnya sampai membeku,” hal ini diungkapkan kepala pos Ahmad Subhan, Minggu 5/8 malam.
Suhu yang sangat dingin, membuat wisatawan maupun orang yang beraktivitas di sekitar Bromo rentan terhadap serangan hipotermia. “Ya bisa terserang hipotremia karena sampai minus. Bagi pengunjung Bromo untuk menyiapkan perlengkapan ekstra saat berkunjung, yang paling utama itu adalah badan harus fit saat naik ke sini,” ujarnya.
Kepala Bidang Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Murdiyono mengatakan, pihaknya akan terbitkan himbauan kepada pengunjung Bromo. “Akan kami buat himbauan di web booking online kami kepada calon pengunjung untuk melengkapi perlengkapan dengan jaket tebal dan sejenisnya. Begitu juga himbauan bagi pengunjung di pintu masuk saat membeli tiket,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, suhu kawasan wisata Gunung Bromo di Probolinggo dibawah 0 °C, membuat embun membeku menjadi mirip salju. Kondisi itu, justru menjadi buruan wisatawan, untuk melihat lebih dekat fenomena eksotis ini.
Sejak sepekan terakhir, kawasan wisata Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dilanda cuaca ekstrem. Suhu udara mencapai 0 °C, bahkan hingga -3 °C. Kondisi ini membuat embun terperangkap dan membeku menjadi salju.
Di sejumlah tempat, kristal-kristal es tercipta. Seperti pada dedaunan semak belukar, bunga edelweis atau di atas pasir yang berada di kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini. Fenomena eksotis ini menarik sejumlah wisatawan untuk berkunjung ke Bromo. Mereka rela melawan suhu ekstra dingin demi menikmati sensasi, di gunung menawan ini, paparnya.
“Jangan tanya dinginnya, dingin bangeeeet..! Tapi puas, karena kita gak bisa menemukan sensasi seperti ini setiap hari. Apalagi kayak di Jakarta. Pemandangannya keren dan pingin kesini lagi,” tutur Anis Sulistyo, wisawatan asal Jakarta.
Fenomena Bromo bersalju, sepertinya cukup menjadi peluang bisnis menguntungkan bagi penyedia jasa wisata. Baik jasa jip, ojek dan kuda serta penginapan. Sebab, pengunjung rela menginap demi memburu fenomena alam ini. “Kekalahan melayani animo pengunjung yang sangat tinggi. Rekan-rekan jip sampai menolak orderan di akhir pekan,” tambah Khusaeri paguyupan jeep Bromo. (Wap)

Tags: