Cuaca Ekstrem, Dinkes Minta Jamaah Haji Jaga Kesehatan

Calon Jamaah Haji sebelum bertolak ke Tanah Suci, mereka diimbau mewaspadai cuaca ekstrem selama pelaksanaan ibadah haji yang mencapai suhu 50 derajat celcius.

Dinkes Jatim, Bhirawa
Para Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Surabaya diimbau mewaspadai cuaca ekstrem di Tanah Suci selama menjalankan proses ibadah haji. Diperkirakan, selama 40 hari menjalankan ibadah tersebut, mereka akan terpapar suhu panas antara 45 hingga 50 derajat celcius.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Dr dr Kohar Hari Santoso kepada Bhirawa, Rabu (18/7) kemarin. Menurutnya, tantangan ibadah haji tahun ini relatif lebih berat. Pasalnya, laporan cuaca di Tanah Suci saat ini sedang panas.
“Memang ibadah haji tahun ini relatif lebih berat mengingat cuaca di sana (Tanah Suci, red) saat ini bisa mencapai 50 derajat celcius,” terangnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap para jamaah bisa menjaga kesehatan agar ibadah yang dijalankan bisa berjalan lancar. “Kami berharap jamaah haji bisa menjaga kesehatannya sehingga bisa beribadah secara khusyuk,” harapnya.
Sementara, Kabid Umrah dan Haji Kemenag Jawa Timur yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Faridul Ilmi, meminta agar seluruh jamaah mengantisipasinya mulai dari sekarang.
“Hindari beraktivitas di luar ruangan. Silakan bawa payung dan perbanyak minum air putih selama di Tanah Suci,” katanya.
Dia menambahkan, setiap jamaah akan dibekali penyemprot khusus untuk menyegarkan tubuh. Sementara itu, potensi CJH yang tertunda berangkat karena kondisi sakit selalu ada. Biasanya kalau parah juga tak boleh terbang.
“Jika mereka enggan dipindah kloter lain, saat dinyatakan sehat bisa menunda keberangkatan untuk tahun depan,” imbuhnya.
Sebab, lanjut Faridul, jika tertunda karena sakit tahun berikutnya jamaah bisa langsung masuk kuota. Pihaknya terus berharap agar kondisi jamaah dari Embarkasi Surabaya semua dalam keadaan sehat dan kondisi kesehatan laik terbang untuk beribadah ke Tanah Suci. [geh]

Tags: