Cuaca Ekstrem, Picu Penyakit BEF pada Sapi

Sugiharti S. Rahayu

Bojonegoro, Bhirawa
para peternak sapi harus mewaspadai Cuaca ekstrem dan ketidaktentuan cuaca yang dapat picu penyakit bovine ephemeral fever (BEF) atau demam yang menyerang hewan ternak khususnya sapi.
Selama tahun 2019, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro telah melakukan penanganan terhadap beberapa penyakit hewan ternak sapi yang terkena penyakit mencapai ribuan.
Kabid Penyakit Hewan, Disnakan Bojonegoro, Sugiharti S. Rahayu mengatakan, ada banyak penyakit yang menyerang hewan ternak didominasi sakit demam atau bovine ephemeral fever (BEF) karena perubahan cuaca.
” Total ada 9.398 penyakit yang ditangani selama 2019,” katanya, kemarin (19/1).
Lanjut Bu Yayuk panggilan akarabnya menuturkan, rata-rata penyakit yang menyerang didominasi penyakit demam (BEF) yakni sebanyak 4.916, penyakit radang usus (Enteritis) sebanyak 1.010 dan gangguan Pencernaan (Indigisti) sebabyak 626.
Masih kata Yayuk, keberhasilan dalam mengobati penyakit hewan ternak bisa dikatakan sukses, karena hampir semua penyakit yang ditangani oleh petugas berhasil sembuh.
Yayuk menjelaskan, lebih banyak ditemukan penyakit umum. Antara lain, bovine ephemeral fever (BEF) atau suatu penyakit viral pada sapi yang ditularkan oleh serangga. Penyakit ini terjadi hingga 4.916 kasus selama 2019.
Kemudian Enteritis sebanyak 1.010, Indigisti sbanyak 626, Gudik (Scabies) sebanyak 509, Kesulitan melahirkan (Distokia) 435, ari-ari tertinggal (Retensio Secundinae) 433, penyakit lain sebanyak 396, rahim keluar sebanyak 363.
Selanjutnya penyakit Kembung (Tympani) 328, cacingan 248, radang kelenjar susu 47, radang paru 38, Milk Fever 20, radang rahim 13, infeksi mata 12 dan nanah dirahim (Pyometra) sebanyak 4.
Dampak serangan BEF yang paling signifikan adalah penurunan berat badan dan produktivitas susu berkurang.
“Jika sudah terlihat gejala sapi terserang BEF, peternak harus sesegara mungkin melakukan pengobatan dengan memberi obat. Sehingga berat badan sapi dan produksi susu tidak mengalami penurunan tajam,” katanya,
Menurut Yayuk, peternak sapi di daerah Bojonegoro selalu melaporkan hewan ternaknya apabila terserang penyakit atau mempunyai masalah kesehatan, sehingga penanganan untuk penyakit bisa terbilang sukses selama 2019 lalu.
” Diharapkan kepada peternak bila ada keluhan terkait hewan ternak yang sakit diimbau segera melaporkan kepetugas untuk mendapatkan pertolongan,” pesannya. [bas]

Tags: