Cuaca Ektrim, Waspadai Penyakit Flu

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Saat ini cuaca yang terjadi di Bojonegoro sedang dalam ekstrem. Sehingga, jika daya tahan tubuh lemah maka akan lebih rentan terkena penyakit karena tubuh menyesuaikan cuaca. Demikian itu seperti disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PKM), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Soeharto, Kamis (10/11). Menrutnya, adanya anomali cuaca ini memengaruhi daya tahan tubuh yang membuat flu dan pilek. “Selain itu pertumbuhan jentik nyamuk aedes aegypti yang membawa penyakit DBD juga akan tumbuh,” katanya.
Pertumbuhan jentik nyamuk aedes aegypti itu biasanya berada di genangan air yang tidak berada di tanah, namun berada di air yang jernih. Seperti misalnya, penampungan air yang tidak ada tutupnya gentong. “Pada Bulan November biasanya akan lebih meningkat, karena air menggenang,” jelasnya.
Namun sebaliknya, jika hujan terjadi terus menerus air akan mengalir dan tidak digunakan sebagai sarang nyamuk. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat selalu menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pola 3M (Menguras, Mengubur dan Membakar) plus membasmi jentik. “Karena gerakan 3M ini hanya membasmi nyamuk dewasa, tidak membunuh jentiknya,” tuturnya.
Untuk mengurangi penyebaran jentik nyamuk pembawa virus DBD, Dinkes membentuk kelompok kerja operasional dengan diikuti oleh beberapa instansi mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. “Setiap keluarga diberi juru pemantik untuk membasmi penyebaran jentik nyamuk, mereka mendapat pendidikan pemberantasan jentik dari masing-masing lembaga belajar,” ungkap Suharto.
Sementara itu, data di Dinkes kabupaten Bojonegoro, kasus demam berdarah selama 5 bulan terakhir menyebutkan, Bulan Mei ada 27 kasus, bulan Juni, 26 kasus, Juli, 28 kasus Agustus dan September 12 kasus. [bas]

Rate this article!
Tags: