Cuaca Mendukung, Tangkapan Nelayan Kenjeran Melimpah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Masuknya bulan kemarau pada Bulan Juni tahun ini menjadi keuntungan bagi nelayan yang berada di pesisir timur Surabaya. Tepatnya mereka yang mencari ikan di sekitar perairan Kenjeran dan Selat Madura dan sekitarnya. Karena kecepatan angin yang dirasa cukup stabil, serta gelombang air laut hangat membuat pasokan ikan melimpah.
Masduki Toha, salah satunya mengungkapkan tangkapan ikannya dalam semalam kini bisa mencapai hampir 130 kg untuk ikan jenis Tengiri. Berbeda saat cuaca buruk, pendapatannya hanya sekitar 30-50 kg saja, karena pada saat cuaca buruk, semua ikan lebih memilih untuk hidup di dasar.
“Alhamdullilah, hasilnya dalam tadi malam bisa hampir 130 kg, sampai harus di bagi dengan dua kapal milik saudara. Karena kalau di muat sendiri pasti tidak cukup. Mulai kerjanya sekitar jam 20.00 wib sampai dengan jam 03.00,” ujarnya ketika sambil menghantarkan wisatawan ke pulau pasir di tengah pantai kenjeran. Rabu (24/6) kemarin.
Ia memprediksi, stabilnya kondisi ini akan sampai akhir Bulan Agustus. Dengan melimpahnya hasil tangkapan pada Bulan Juni ini, ia berharap dapat merayakan Idulfitri lebih baik di bandingkan tahun kemarin. Karena anak yang kedua akan memasuki jenjang pendidikan SMA, yang memerlukan biaya untuk mendaftar sekolah.
“ Kalau seperti ini, anak-anak bisa sekolah lebih baik. Selain itu, saya berharap hasil tangkapan yang di jual kepada pedagang ikan di Surabaya hasilnya tidak merosot,” katanya.
Merosotnya harga ikan yang di jual di Surabaya, lebih di sebabkan karena masuknya produk ikan dari luar Kota Surabaya yang membanjiri pasar ikan lokal. Terutama dari daerah Probolinggo, Gresik, ataupun Lamongan.
“ Hasil tangkapan ikan dari daerah ini memang sering di jual di pasar-pasar Surabaya sehingga membuat harga ikan yang di peroleh nelayan disini merosot sampai 40%. Seperti ikan tengiri di jual dengan harga Rp.10-13 ribu per kilogramnya.  Jika masuk pasokan ikan dari luar harganya sekitar Rp.7 -11 ribu per kgnya,” tutupnya. [wil]

Tags: