Para nelayan sedang memperbaiki peralatan-nya, untuk mengisi waktu karena tidak bisa melaut.
Tuban, Bhirawa
Beberap hari terakhir, para nelayan mulai mulai dari nalayan di kecamatan Bancar, wilayah Tuban paling barat, hingga Kecamatan Palang paling timur di Kabupaten Tuban tidak berani melaut dikarenakan cuaca kurang bersahabat di laut utara Pulau Jawa.
Harun Prasetyo, salah seorang melayan warga Kecamatan Palang, mengatakan, laut memang sudah hampir seminggu ini kondisinya kurang bersahabat. Namun begitu masih ada nelayan yang nekat. Tapi, mereka berangkat pagi dan kembali siang, karena pagi hari ombak tidak terlalu tinggi. “Kalau nelayan harian masih banyak yang melaut, ini yang perahu besar masih nunggu cuaca membaik,” kata kata Harun, Minggu (25/1).
Selain ombak tingi, banyaknya nelayan yang tidak melaut juga disebabkan ikan yang biasa ditangkap para nelayan belum musimnya sehingga para nelayan engan melaut karena hasil tangkapan biasanya minim. “Ikan juga jarang, makanya ini banyak yang sandar dulu, percuma nanti kalau pergi juga dapatnya sedikit,” katanya.
Sementara dari pantauan Bhirawa di pelabuhan ikan Kecamatan Palang, nampak ratusan perahu nelayan hanya parkir (bersandar) di sisi timur boom untuk menghindari ombak yang berasal dari barat. Sesekali para nelayan terlihat membersihkan perahu maupun mempersiapkan peralatan untuk melaut, jika sewaktu-waktu ombak membaik siap berangkat.
“Ini paling besok melaut, ya persiapan saja sekarang jadi pas ombaknya membaik bisa langsung berangkat,” terang pria berkumis itu sambil menunjuk ke arah aktifitas sejumlah nelayan.
Tidak hanya itu, ombak yang masih relatif tinggi juga menunda dua perahu nelayan yang akan turun kelaut belum dapat dilaksanakan karena kawatir ombak akan menghantam perahu yang baru saja selesai pembuatanya itu. “Yang itu baru selesai pembuatanya. Ktaanya mau turun tapi ditunda karena ombak masih tinggi,” terang Syaiful pemuda asal palang. [hud]
