Cucu Wakil Ketua DPRD Jombang Terserang DBD

Giska salah satu korban DBD tergolek lemas di salah satu ruangan RSUD mendapat perawatan intensif.

Giska salah satu korban DBD tergolek lemas di salah satu ruangan RSUD mendapat perawatan intensif.

Jombang, Bhirawa
Masyarakat di Jombang kini harus lebih waspada dan memperhatikan kebersihan lingkungan, karena saat ini serangan demam berdarah masih cukup tinggi. Bahkan cucu  Wakil Ketua DPRD Jombang Sunardi kini terbaring diumah sakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Saat ini ada beberapa pasien demam berdarah dengue (DB) yang dirawat di RSUD Jombang, seperti
Ilham (10) Warga Gudo dan Giska (13) warga Pulo Asri Jombang,  saat ini keduanya menjalani perawatan di RSUD Jombang.
Ilham yang juga cucu Wakil Ketua DPRD Jombang, Sunardi ini masuk RSUD sekitar pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, dia langsung dimasukkan ke ICU Central guna mendapatkan pelayanan medis. Selain cucu Wakil Ketua DPRD, terdapat enam pasien DBD lainnya yang dirawat di ICU Central termasuk Giska putri Muhdlor salah satu pegawai dilingkungan Sekretariad DPRD Jombang.  Sedangkan 16 pasien lagi menjalani perawatan di Ruang Seruni.
Fadhil (42), orangtua Ilham mengatakan, sejak empat hari terkahir sang anak mengalami gejala demam. Sehari badannya panas, besoknya dingin. Begitu seterusnya. Fadhil mengira anaknya hanya sakit demam biasa. Makanya, pria yang bekerja sebagai staf Kecamatan Ngoro ini hanya memberikan pengobatan alakadarnya. “Sekedar saya kompres dan diberi obat penurun panas saja,” ujar Fadhil ketika ditemui di Ruang Seruni.
Munasih, Kepala Ruangan Seruni, mengatakan, saat ini pasien DBD yang menjalani perawatan di Seruni tinggal 16 anak. Jumlah itu turun drastis dibanding Minggu sebelumnya yang mencapai 40 pasien. “Saat ini masih 16 pasien DBD di ruang Seruni. Untuk yang di ICU, saya tidak hafal jumlahnya,” pungkas Munasih.

DPRD Pantau DBD
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Mulyani Puspita Dewi, mengaku prihatin dengan peningkatan jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jombang. Pihaknya meminta Pemkab Jombang ekstra waspada dan melakukan segala upaya agar jumlah penderita tidak bertambah.
Mulyani Puspita Dewi mengungkapkan, perkembangan jumlah kasus DBD di Jombang cukup memprihatinkan. Dalam rentang waktu antara Oktober 2014 hingga 13 Januari 2015, jumlah kasus DBD di Jombang sebanyak 196 kasus.
Dari ratusan penderita DBD tersebut 7 orang penderita diantaranya meninggal dunia. “Angkanya kami rasa tinggi dan ini memprihatinkan. “ujar Pupita Dewi saat melakukan pemantauan RSUD Jombang Jumat kemarin.
Selain melakukan pengecekan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas untuk mengetahui perkembangannya, Komisi D DPRD Jombang juga meminta agar Pemkab Jombang segera mengambil tindakan cepat agar perkembangan DBD bisa ditekan.
Sementara itu, Direktur RSUD Jombang, dr. Pudji Umbaran mengungkapkan, dalam dua hari terakhir, jumlah penderita DBD yang masuk ke RSUD terus bertambah. “Rata-rata sepuluh pasien yang masuk dan langsung kami tangani berdasarkan grade kondisi pasien saat masuk ke rumah sakit,” katanya.
Dikatakan, pasien penderita DBD yang menjalani perawatan di RSUD sebagian besar berada pada grade 1 dan 2. Sehingga proses penyembuhan bisa segera dilakukan. “Rata-rata orang tua dan keluarganya sudah prepare (persiapan). Jadi begitu tahu tanda-tanda DBD, langsung dibawa ke rumah sakit. Sekitar dua puluh lima persen pasien yang masuk sudah pada grade tiga,” paparnya. [rur]

Tags: