Curah Hujan Tinggi dan Produksi Turun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Terkait Naiknya Harga Cabai
Pemprov, Bhirawa
Naiknya harga cabai secara nasional juga dijumpai di Jatim. Salah satu penyebabnya, terganggunya produktifitas tanam adanya kondisi curah hujan yang tinggi. Penurunan produksi cabai itu kini pada kisaran 45 persen dari bulan sebelumnya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jatim Bambang Heryanto melalui Kepala Bidang Hortikultura Dwi Retno Ningsi mengatakan, sebenarnya lahan peruntukan cabai rawit yang ada di Jatim sudah sesuai target dan kebutuhan.
Dijelaskannya, kalau saat ini luasan lahan cabai di Jatim sebanyak 1200 hektar. “Sayangnya yang terganggu produktifitasnya. Hal itu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi beberapa bulan terakhir,” kata Retno, Jumat (6/1).
Diakuinya, produktifitas cabai di Jatim saat ini turun sekitar 45 persen. Dari total produksi cabai sebanyak 20 ton/hektarnya. Hal tersebut yang disinyalir menganggu pasokan cabai dan ditengarai menjadi salah satu penyebab naiknya harga di beberapa daerah.  Selain juga karena Jatim sebagai penyuplai cabai di provinsi lain. “Kita juga menyuplai cabai ke luar pulau. Sebanyak 40 persen yang tersedot ke luar provinsi,” katanya.
Distan Jatim memprediksi, kondisi seperti ini akan tetap terjadi Februari, dimana pada bulan itu perlahan musim tanam cabai sudah dimulai. Hingga nanti puncak panen cabai akan terjadi pada Maret. Pasca panen ini nanti diprediksi bisa membuat harga cabai akan ikut turun.
“Bulan depan sudah masuk musim panen cabai, dan nanti Maret akan masuk puncak musim panen cabai. Ini nanti harga akan kembali normal,” ujarnya.
Menilik hal itu, Distan Jatim memberikan beberapa solusi kepada masyarakat diharap agar turut aktif dalam menanam cabai di setiap rumah. Harapannya, setiap rumah tangga memiliki pohon cabai guna memenuhi kebutuhannya sendiri.
“Itu yang bisa dilakukan dalam jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang, akan dilakukan upaya teknologi budidaya terhadap produksi cabai di Jatim. Seperti, bagaimana caranya tanaman cabai ini bisa bertahan di musim hujan. Kemudian juga mengenai pemupukan serta pengendalian hama. Ini akan dilakukan penelitian,” paparnya.
Sebelumnya, harga cabai rawit awal bulan ini terus mengalami kenaikan. Dari informasi yang didapat, harga cabai rawit mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu perkilogram. Kenaikan tersebut hampir tiga kali lipat jika dibandingkan pada akhir tahun. Dimana harga cabai rawit tersebut berada di kisaran Rp 30 ribu.
Namun, naiknya harga cabai rawit ini tak diikuti oleh cabai merah. Cabai jenis ini relatif turun dibanding dengan cabai rawit. Kenaikan tersebut disebabkan pasokan dibeberapa daerah produksi cabai di beberapa daerah di Jatim. [rac]

Rate this article!
Tags: