Curva Pandemi Menurun, GTPPC Tekankan Protokol Kesehatan dan Ketahanan Pangan

Bupati Fadeli bersama Kapolres AKBP Harun dan Dandim 0812/Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono  saat gowes , tebar benih ikan dan tanam pohon khas di lapangan UPPO Desa Jotosanur,Kecamatan Tikunng.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 (GTPPC)  Kabupaten Lamongan terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui kelompok – kelompok ormas hingga komunitas. 

Melalui sebuah aktivitas bersepeda yang lagi trending di dunia saat ini, atau yang di sebut Gowes diyakini GTPPC menjadi cara yang efektif dalam hal edukasi dan sosialisasi soal pentingnya aktivitas normal baru yang tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Apalagi, saat ini Lamongan menjadi Kabupaten berstatus orange menuju ke kuning dan hijau.Kota Soto yang komposisinya ada empon – empon berhasil keluar dari peringkat 10 besar di Jawa Timur. 

Namun , Percepatan dan Penanganan Covid – 19 di Kabupaten Lamongan terus di maksimalkan oleh Gugus Tugas.

Semua lini sudah di tangguhkan dengan berbagai persiapan menuju new normal hingga soal ketahanan pangan masyarakat Lamongan. 

“Kita terus secara masif dan maksimal untuk mensosialisasikan ketangguhan –  ketangguhan masyarakat lamongan. 

Sekolah tangguh , wisata tangguh , pasar tangguh, industri tangguh semua sudah kita komunikasikan,” kata Bupati Fadeli saat memberangkatkan para peserta Gowes Tangguh di depan Pendopo Lokatantra Lamongan, Sabtu(18/7). 

Ia menjelaskan, Pak Dandim dan Pak Kapolres gak mau berhenti,Terus bergerak.Seperti pada Gowes tangguh ini , di ikuti beberapa komunitas antara lain komunitas Seli ,Ontoseno,road bike ,MTB dan minion. 

“Melalui beberapa komunitas inilah, kita memberikan contoh bagaimana bersepeda yang tetap patuh pada protokol kesehatan. Apalagi ini menjadi trend di seluruh dunia, maka dari itu bersepeda harus tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Ketua Gugus Tugas Bupati Fadeli. 

Fadeli menegaskan, Hari ini kita jadikan percontohan kepada masyarakat.Bahwa bersepeda haruslah tetap dengan protokol kesehatan.

“Pandemi di Lamongan curvanya menurun dan sekarang menjadi orange , mudah – mudahan segera menurun lagi hingga menjadi  kuning dan hijau.Kita sudah keluar dari 10 besar di Jatim soal penderita Covid-19. Saat ini ada di  urutan 11 se – Jawa Timur,” tegasnya. 

Tak hanya memberikan edukasi kepada masyarakat soal bersepeda tangguh,Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lamongan pun mengedukasi soal pentingnya ketahanan pangan masyarakatnya.  

GTPPC menebar benih ikan, menanam pohon khas Lamongan ,padi dan tanaman produktif lainya di lahan UPPO yang dikelola Kodim 0812 Lamongan di Desa Jotosanur,Kecamatan Tikung.

Hal tersebut di lakukan sebagai edukasi dan strategi dalam hal ketahanan pangan.Penguatan ketahanan pangan juga menjadi perlu untuk di edukasikan di tataran masyarakat Kabupaten Lamongan. 

Bahkan ketahanan pangan menjadi fokus utama GTPPC selain intens sosialisasi protokol kesehatan di tengah situasi pandemi global yang terjadi ini. 

Menurut Fadeli, di tengah pandemi Covid – 19 dampaknya telah di rasakan pada segala bidang. Untuk itu dalam mengantisipasi krisis ketahanan pangan sangatlah perlu. “Selain kita melakukan serangkaian percepatan dan penanganan Covid-19 , kita fokus ke utamanya yakni soal ketahanan pangan masyarakat.Mari kita menjaga soal ketahanan pangan ini,” terang Fadeli saat Finish Gowes di Lapangan UPPO Kodim 0812 Lamongan. 

Ketahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi krisis akibat pandemi ini.Segala upaya menurutnya juga harus dilakukan.“ Kerja keras pemkab dan masyarakat terus kita tingkatkan.Kami juga terus memotivasi dan melakukan pendampingan terhadap petani soal ketahanan pangan ini,” tegasnya. 

Ia menghimbau ke seluruh masyarakat Lamongan seluruhnya agar semua bergotong royong melakukan gerakan ke persoalan penting yang kaitanya dengan ketahanan pangan. Bisa memakai polly bag di rumah masing – masing, bisa memelihara lele dan bertanam di area lahan persawahanya,” terangnya. 

Pada pekan lalu Juma’t(10/7) pagi , GTPPC Lamongan menggelar panen raya di lahan yang di kelola Kodim 0812 bersama masyarakat sekitar tersebut. 

Lahan padi seluas 9 hektar itu, hasilnnya dibagikan ke masyarakat demi persoalan ketahanan pangan.Selain panen padi, GTPPC sebelumnya juga melakukan tebar benih ikan sebanyak 6000 ekor dan dilanjutkan menanam ratusan pohon produktif  di sekitar lahan UPPO Kodim 0812/Lamongan. 

Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono mengubgkapkan, Kita akan terus melaksanakan kegiatan yang sudah menjadi program GTPPC. Dengan harapan juga dapat dilaksanakan masyarakat di desa – desa secara masife ,” ungkap Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono kepada Bhirawa. 

Di paparkanya,  pandemi Covid -19 yang tidak diketahui kapan akan berakhirnya , salah satu kekuatan yang kita miliki yah soal ketahanan panganan. Pandemi membuat semua bidang terganggu, makanya ketahanan pangan ini sangat  penting di kehidupan sosial saat ini.

“Bagaimanapun di situasi pandemi , yang  sehat dan sakit harus tetap bisa makan. Sebab, kalau sudah tidak ada makanan, yang sehat akan sakit dan yang sakit semakin parah,” paparnya. 

Dandim memaknainya dengan sebuah filosofi, Logistik itu tidak akan memenangkan pertempuran.Tapi tanpa logistik pertempuran tidak akan di menangkan. Jadi , tidak ada pangan itu memenangkan pertempuran, tetapi kalau pasukan tidak di kasih pangan yah akan kalah. 

“Kita saat ini kan sedang berperang , yang lawanya tidak tampak secara kasat mata dan sampai kapan berahir. Vaksin juga belum ada, sementara angka secara nasional tetap naik. Dari itulah sektor pangan jangan sampai berhenti, Kalau orang sudah laper ahirnya ribut sendiri nanti. Maka, Gugus Tugas menginisiasi pentingnnya program soal ketahanan pangan,” bebernya.

Ia menambahkan,dengan memanfaatkan lahan dan pekarangan yang ada, ketahanan pangan kita akan kuat dan mandiri di sektor pangan. “Bayangkan semua rumah satu polli bag isinya cabe, tomat dan buah – buahan pasti ketahanan pangan kita kuat sebagai antisipasi distribusi bahan pokok kalau terganggu,” tambah Dandim.

Sementara soal perkembangan lahan UPPO di Jotosanur kedepan , Dandim memastikan,  Bukan hanya untuk padi dan kolam ikan saja,  akan tetapi kita juga bisa mengembangkan lahan ini ke sektor peternakan sapi dan lainya seperti sarana wisata, edukasi , tempat kegiatan kemah dan outbond“ pungkas Dandim. (Aha)

Tags: