Daging Kerbau dari India Diduga Masuk Provinsi Jawa Timur

DPRD Jatim, Bhirawa
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Eko Prasetyo Wahyudiarto menduga bocornya daging kerbau eks impor dari India masuk ke Jawa Timur karena lemahnya pengawasan.
Daging eks impor ini, kata Eko, dengan bebas bisa masuk ke Jatim melalui jalan tol. Karena menurutnya, daging kerbau eks impor India ini statusnya ilegal. Hal tersebut diketahui usai rapat dengar pendapat bahwa Dinas Perternakan Jawa Timur tidak memberikan izin masuk.
“Sebenarnya daging itu kan khusus untuk Jabodetabek, cuman kalau di daerah lain mau masuk selama dinasnya memperbolehkan itu tidak apa-apa. Tapi mereka masuknya tidak lewat (rekomendasi) dinas (perternakan),” ujar Eko usai menerima keluhan dari Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur di Gedung DPRD Jatim, Kamis (16/1) kemarin.
Dalam waktu dekat, lanjut Eko, Komisi B DPRD Jatim akan mengundang dinas terkait, seperti dinas perternakan, dinas perdagangan, dinas perhubungan, serta kepolisian untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan ini.
“Kepolisian juga untuk menindak peternak dan jagal yang pakai sapi dilarang oleh pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu usai hearing dengan komisi B DPRD Jawa Timur, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur Mutowif mengaku menemukan 45 ribu ton daging eks impor India per bulannya yang beredar di pasaran.
Namun, ia menyayangkan tidak adanya penindakan baik dari dinas maupun kepolisian. “Berarti Jatim kekurangan daging sapi. Buktinya impor kok, dan terjual di pasar bebas. Kalau surplus tidak impor,” kata Mutowif.
Dirinya berharap, Pemprov Jawa Timur menata ulang tata niaga perdagangan sapi. Termasuk menghitung lagi dengan rinci stok daging. Tidak hanya mengandalkan hitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) semata. Jika memang dirasa kurang, seharusnya tidak menjual sapi ke luar provinsi.
“Kami berharap ada rekom sapi dilarang ke luar jatim. Seperti di Bali dan NTT,” tegasnya. (geh)

Tags: