Dai Cilik Ingatkan Bahayanya Narkoba

Wakapolresta Pasma Roice bersama para pemanang lomba dai cilik, kemarin.

Sidoarjo, Bhirawa
Puluhan dai dan daiyah cilik yang mewakili antar Pondok Pesantren (Ponpes) se Kabupaten Sidoarjo telah mengikuti lomba berceramah, yang diadakan oleh Mapolresta Sidoarjo. Dalam tausyiahnya, di hadapan para perwira polisi, mereka kebanyakan mengingatkan akan bahayanya narkoba dan paham radikalisme.
Dengan piawai para dai cilik ini terus melakukan tausyiah di hadapan para periwara polisi, dan para ulama dengan tema ‘Bahayanya Narkoba dan Menangkal Paham Radikalisme,’ yang saat ini telah menyerang masyarakat khususnya pada anak-anak penerus bangsa, yang dilaksanakan pada (25/10) kemarin.
Salah satu peserta Alfin Mubarok dari perwakilan Ponpes Burhanul Hidayah Krembung, sangat antusias mengingatkan bahwa saat ini bangsa Indonesia telah dijajah melalui media sosial, hingga pemakaian narkoba.
“Bangsa Indonesia sangat sulit untuk dikalahkan dalam peperangan, sehingga mereka orang-orang yang tidak bertanggungjawab, menaklukkan dengan berbagai cara, diantaranya diserang melalui penggunaan narkoba,” katanya. Selain pemakain jenis narkoba, dai cilik ini juga berpesan agar selalu waspada akan bahaya kelompok radikalesme yang ingin memecah belah negara kesatuan republik Indonesia.
“Jenis narkoba dan paham radikalisme bisa ditangkal oleh anak-anak, yaitu dengan cara belajar yang baik, mengaji, sholat hingga menghindari kenakalan remaja,” ujar Moh. Wafirullah yang juga bersemangat dalam ceramah.
Wakapolresta Sidoarjo AKBP Pasma Roice menegaskan kalau lomba dai dan daiyah cilik antar Ponpes se Kabupaten Sidoarjo ini, merupakan salah satunya untuk menangkal kenakalan remaja,   diantaranya narkoba dan radikalisme. Selain itu, Polresta Sidaorjo mencari baru dai dan daiyah cilik di lingkungan pesantren hingga sekolah berbasis pesantren. Oleh karena itu, hingga saat ini pihak kepolisian terus melakukan sosialisasi kepada semua pondok pesantren dan sekolah berbasis pesantren akan bahayanya narkoba dan pahan radikalisme.
“Sosialisasi itu, salah satunya untuk mencegah kenakalan remaja yang bisa merusak generasi muda bangsa,” pungkas AKBP Pasma Roice.
Adapun para pemenangnya, juara pertama diraih Moh. Hamdani dari Ponpes Mambaul Hikam Tanggulangin, juara dua M. Wahid Amrullah dari Ponpes Bahrul Ulum Sayalaniyah Krian, juara ketiga Sahar Banu Maharani dari Ponpes Sabilul Ulum Wonoayu, dan untuk juara harapan I Najwa Maulipatu Zahro dari Ponpes Mambaul Ulum Waru dan juara harapan II diraih Alfin Mubarok dari Ponpes Burhanul Hidayah Krembung. [ach]

Rate this article!
Tags: