Dalam 10 Hari, SMK Antartika 2 Buduran Raih Enam Gelar

Pasangan Ganda Putri Bulutangkis Pryskyla Ma’mudah dan Berlian Putri Laksono (tengah_red) saat menerima medali emas.

Prestasi Olahraga Bagian dari Kecerdasan Siswa
Sidoarjo, Bhirawa
Bagi para pelajar dalam meraih prestasi yang membanggakan tidak harus melalui pelajaran akademik. Di bidang olahraga pun juga bisa membanggakan, bahkan juga bisa menunjang untuk meningkatkan jejang yang lebih tinggi. Diantaranya bisa mendapatkan fasilitas Japres (Jalur Prestasi).
“Selama ini sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa, anak pinter cerdas itu dari akademik. Padahal Olah Raga juga bagian dari kecerdasan siswa-siswi. Untuk SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo sangat intens dan fokus membidik prestasi melalui olah raga, ” tutur Kasek SMK Antartika 2 Buduran, Imam Jawahir, S.Pd M.Pd kemarin,(12/12).
Prestasi olahraga tersebut bisa dibuktikan oleh sekolah yang terletak di Jl. Raya Bedrek Siwalanpaji, Buduran, Sidoarjo. Awal Desember 2018 ini berhasil panjen juara, yakni Juara 1 Bolavoly Unesa Cup se Jawa Timur, Juara 1 Bulutangkis Kejuaaraan Propinsi Jatim, Juara 3 Kick Boxing Jatim, Juara 1 Basket Putri Tri On Tri, Juara 3 Basket Putra Tri On Tri, Juara 2 Hoki Putra Putri Liga Hoki Sidoarjo.
Pryskyla Ma’mudah salah siswi yang meraih sebagai Juara 1 Ganda Putri dan Juara 3 Ganda Campuran Kejurprov 2018. Mengaku sangat senang sekali berhasil menjadi juara, karena sudah bisa mencapai target yang sudah ditentukan oleh pelatih.
“Kami juga sudah memprediksi bakal menang, karena juga pernah mengalahkan mereka pebulutangkis asal Surabaya itu,” akunya.
Dari keberhasilan ini, tidak membuatnya lupa diri, tetapi malah ingin lebih semangat lagi untuk meningkatkan prestasi.
“Saya kedepan ingin menjadi atlet nasional yang bisa membanggakan sekolah dan bangsa Indonesia. Terutama membanggakan orang tua dan orang-orang yang telah membimbing saya hingga sampai saat ini,” pungkas siswi XII (Perbankan) 2 yang berpasangan dengan Berlian Putri Laksono siswi kelas XII (Perbankan) 1.
Bukan itu saja, bahkan pada pertengahan Juli 2018 berhasil mengawinkan perolehan emas dalam O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) 2018 di GOR Sudirman Surabaya. Mereka adalah Titifany Ilahi (17) siswi kelas XI Perbankan dan Yaafi Mauriza (17) XII RPL (Rekayasa Perangkat Lunak).
Titifany mengaku bahwa lawan-lawan terberatnya itu ada pada waktu delapan besar, namun ternyata bisa lolos ke final, dan berhasil mengalahkan lawan dari Blitar dua set langsung. “Dengan kemenangan ini, semoga dapat memotivasi saya dalam pertandingan yang lebih bergengsi. Dalam waktu dekat ini, saya masih ingin mempertahankan medali emas di Sirnas (Sirkuit Nasional) yang pernah saya raih di 2015 di Magelang,” katanya.
Sementara Yaafi Mauriza pernah meraih medali emas dalam Bupati Cup Pasuruan pesertanya se Jawa Timur, juga mengaku senang bisa meraih juara di Bulutangkis O2SN Jawa Timur ini. Dengan modal ini, saya kedepannya berkeinginan menjadi pemain bulutangkis professional. Paling tidak bisa menjadi pemain nasional. “Saya akan menekuni terus, apalagi di SMK Antartika 2 Buduran ini sudah tiga tahun berturut-turut berhasil mengawinkan emas bulutangkis di O2SN Jawa Timur,” jelas Yaafi.

Kasek SMK Antartika 2 Buduran, Imam Jawahir, S.Pd M.Pd

Sediakan Porsi Olah Raga dalam Eskul 60 Persen
Dalam membidik prestasi Olah Raga (OR) SMK Antartika 2 Buduran telah memfasilitasi siswanya dengan porsi sekitar 60:40 persen, dari jumlah 36 ekskul yang disediakan.
“60% untuk ekstra OR dan 40 % untuk ekstra non OR,” tegas Imam Jawahir yang juga meraih Juara 1 Kepala Sekolah Prestasi 2011 dan tahun 2012 Kabupaten Sidoarjo.
Menurutnya, pihak sekolah terus memberi support kepada anak-anak yang ingin berprestasi lebih baik lagi. Karena membangun prestasi itu tidak hanya dari jalur akademik saja, tepati dari jalur lain termasuk ekstra ataupun olahraga juga bisa berprestasi dengan baik. Pria kelahiran 10 Mei 1969 ini mempunyai pandangan khusus terhadap olahraga.
“Bahwa bertolak belakang dengan Negara-negara maju. Olah raga menempati posisi utama, terutama berhubungan dengan prestasi dan kesehatan. Jika dibandingkan dengan negara maju, kita ke depannya kami berharap olah raga dan kesehatan mendapat jam pelajaran yang lebih banyak lagi,” tutup peraih juara ketiga guru ideal ini. [ach]

Tags: