Dalami Ilmu Astronomi Siswa Belajar di Planetarium

Siswa SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Surabaya melihat simulasi gugusan tata surya di Planetarium Jala Crana Kawasan Kobangdikal TNI AL Bumi Moro, Surabaya, Rabu (15/5) kemarin. [trie diana/bhirawa]

Siswa SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Surabaya melihat simulasi gugusan tata surya di Planetarium Jala Crana Kawasan Kobangdikal TNI AL Bumi Moro, Surabaya, Rabu (15/5) kemarin. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk memperdalam ilmu tentang astronomi, sebanyak 101 siswa kelas I hingga kelas VI SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Surabaya melakukan outing class atau belajar di luar kelas dengan melihat secara langsung di Planetarium Jala Crana milik TNI AL di Kobangdikal TNI AL Bumi Moro, Surabaya.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Munahar SHI, tujuan utama mengajak para siswa untuk melihat secara langsung planetarium, agar para siswa bisa belajar tentang ilmu astronomi melihat bermacam-macam planet, bintang-bintang, bulan, bumi dan matahari. Dihubungkan dengan terjadi gerhana bulan yang terjadi sepekan sebelumnya.
”Bagi para siswa tahu bahwa bintang Itu cukup banyak, namun planet yang dekat dengan bumi itu bulan. Dan bulan inilah yang menjadi acuan dalam menentukan awal bulan untuk 12 bulan di Tahun Hijriah,” kata Munahar.
Munahar juga menjelaskan, terjadinya siang dan malam itu dari peredaran matahari, bumi dan bulan. Hal ini sangat penting bagi para siswa, sebab juga untuk menentukan waktu salat. Misalnya, Salat Idul Fitri ditentukan awal datangnya Bulan Syawal pada Tahun Hijriah, jadi ketika matahari tenggelam bulan muda itu naik berarti esoknya sudah tanggal 1 Syawal atau awal bulan lainnya pada Tahun Hijriah.
”Pengetahuan itu bagi anak-anak perlu diberikan agar bisa membedakan penentuan awal bulan Tahun Hijriah dengan awal bulan Tahun Masehi. Kalau penentuan awal bulan tahun Hijriah berdasarkan peredaran bulan sedang untuk penentuan awal bulan pada tahun Masehi berdasarkan peredaran matahari,” jelasnya.
Dengan dipandu petugas, para siswa bisa melihat dan belajar di Planetarium Jala Crana milik TNI AL, para siswa bisa melihat simulasi terjadinya pergantian siang dan malam. Ketika masih siang suasana terang benderang karena matahari masih bersinar, namun ketika berganti malam, yakni lampu-lampu dimatikan dan matahari mulai tenggelam, maka secara perlahan bintang-bintang dan bulan serta planet lain mulai bermunculan.
Para siswa yang bisa melihat secara langsungĀ  dari simulasi sangat senang, karena telah mendapatkan pemahaman dan pengetahuan lebih mendalam. Selain itu, para siswa juga diajak untuk melihat Museum TNI AL yang berisi senjata kuno milik TNI AL sehingga wawasan para siswa menjadi bertambah. [fen]

Tags: