Dam Sumobito Jebol, Ratusan Hektar Sawah Terancam Kering

Dam A Yani di Desa Budugsidorejo, Sumobito Jombang dan menjadi tumpuhan pengairan petani di wilayah Jombang -Mojokerto kemarin jebol. Ratusan hektar sawah terancam kekeringan akibat jebolnya dam ini. [ramadlan]

Jombang, Bhirawa
Ratusan hektar sawah petani di dua Kabupaten terancam kekeringan. Hal ini disebakan Dam A. Yani yang berlokasi di perbatasan Jombang – Mojokerto, tepatnya di Desa Budugsidorejo, Sumobito, Jombang jebol. Lahan pertanian yang menggantungkan Dam ini seluas 545 hektar.
Sumadi warga Budugsidorejo Sumobito menceritakan, jebolnya dam yang menjadi tumpuan petani di ujung timur Kecamatan Kesamben, dan Sumobito, serta petani Mojokerto  tersebut terjadi, Selasa siang (24/01). Jebolnya dam Karena debit air dan kondisinya yang diperkiarakan telah berlubang. “Sekitar jam 13.00 siang mas kejadiannya. Mungkin sebelumnya sudah berlubang, kemudian tergerus besarnya air,”ungkap Sumadi warga setempat ditemui dilokasi, Rabu (25/1).
Pantauan Bhirawa dilokasi, tampak jebolnya dam tepat di sebelah utara dengan posisi bahu jembatan mencapai belasan meter. Dam yang juga biasa dilewati warga, roboh dengan posisi menggantung. Pintu air sebelah utara yang biasanya dilewati air untuk irigasi pun tampak tak ada air masuk, karena air amblas ke timur akibat permukaan air disebelah utara menurun.
Ruslan, warga Balongwono Mojokerto menambahkan, bawah keberadaan Dan Budugsidorejo Sumobito yang berbatasan dengan kabupaten Mojokerto setiap hari juga di pakai warga untuk penyeberangan. “Karena putus, wraga yang biasa menggunakan Dam untuk penyeberangan terpaksa harus menempuh jalan yang cukup jauh, yakni dengan berputar lewat Desa Sidokampir Mojokerto,”tambah.
Petugas UPTD Pengairan Kesamben Sumobito, Sumari membenarkan jebolnya Dam A Yani mengancam ratusan hektar sawah petani. Dikatakannya, areal lahan pertanian yang mengandalkan dam A Yani luasnya mencapai 545 hektar. “Rincian sawah yang tergantung Dam Yani ini, Jombang 180 hektar (Keamanan dan Sumobito), serta Mojokerto 365 hektar (Sooko dan Triwulan) dengan besaran 1, 5 sampai 2 meter kubik per detik,”bebernya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU dan Penataan Ruang Jombang, Imam Bustomi dikonfirmasi terkait ancaman kekeringan akibat dam jebol ini, mengatakan pihaknya tidak memeiliki kewenangan. Karena Dam itu merupakan tanggungjawab BBWS Brantas Jawa Timur.” Tapi kita sudah  berkoordinasi dengan Badan Penanngggulangan Benacna daerah (BPPD) untuk penangan darurat dan juga BBWS Brantas Jawa Timur. Karena Dam Yani itu kan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, jadi penanganan secara permanen bukan wewenang daerah,”jelasnya.
Untuk sementara ini, lanjut Bustomi, pihaknya focus pada penanganan ketersediaan air irigasi pertanian. Yakni dengan lakukan normalisasi saluran Sentul yang ada di sebelah Dam Yani.|”Nanti kita suplesi air dari Sekunder Balongsono. Kita akan pakai anggaran pemeliharaan dan perawatan APBD Kabupaten, besok sudah mulai di kerjakan,”pungkasnya. [rur]

Tags: