Damkar Kabupaten Malang Butuh Sarpras Evakuasi Binatang

Kabid PPK Satpol PP Kab Malang Goly Karyanto

Kab Malang, Bhirawa
Musim penghujan seperti sekarang ini, Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang tidak disibukan terjadinya kebakaran seperti sebelumnya, namun kini disibukan dengan adanya laporan untuk mengevakuasi binatang liar yang masuk ke rumah warga.

Sebab, kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang Goly Karyanto, Kamis (3/12), kepada wartawan, masyarakat Kabupaten Malang selama ini jika rumahnya dimasuki binatang liar seperti ular berbiasa dan lebah selalu meminta bantuan Damkar untuk mengevakuasi. Sedangkan untuk laporan terjadinya kebakaran saat ini masih landai.

“Laporan yang masuk pada kami, rata-rata rumah warga di masuki ular berbisa dan lebah. Sehingga dengan laporan warga itu, maka pihaknya langsung melakukan evakuasi, agar binatang tersebut tidak melukai penghuni rumah,” ujarnya.

Menurut Goly, tipologi masyarakat Kabupaten Malang dan Kota Malang berbeda dalam mengahadapi binatang liar. Seperti warga Kota Malang dalam mengahadapi binatang liar yang masuk ke rumah mereka panik. Tapi untuk masyarakat Kabupaten Malang tidak terlalu panik, bahkan jika rumahnya di masuki ular berbiasa kadang ditangani sendiri dengan alat seadanya, kecuali ular itu besar baru mereka meminta bantuan Damkar.

“Pihaknya sudah siap jika sewaktu-waktu menerima laporan masyarakat terkait permintaan evakuasi binatang liar. Meski masih ada keterbatasan alat serta sarana dan prasarana (sarpras) pendukung. Karena untuk menangani evakuasi binatang itu ada standartnya, namun peralatan kita minim,” paparnya.

Untuk itu, lanjut dia, dirinya pada anggaran 2021 akan mengajukan pengadaan beberapa alat sarpras untuk evakuasi binatang. Selain itu, juga akan mengajukan alat alat penunjang untuk kebutuhan vertical rescue, yang harganya mencapai Rp 100 juta.

Hal itu diperlukan, karena di Kabupaten Malang sudah mulai bermunculan gedung-gedung bertingkat dengan jumlah lantai lebih dari tiga. Sehingga diperlukan peralatan yang satndart seperti carabiner, tripod untuk evakuasi dalam sumur, lalu faceshield untuk evakuasi lebah, dan alat lainnya.

PPK Kabupaten Malang mencatat, Goly menambahkan, pada bulan November 2020, pihaknya sudah melakukan evakuasi 20 binatang. Sedangkan dari puluhan binatang yang kita evakuasi itu, seperti ular, lebah, dan kucing. Dan yang paling banyak kita lakukan evakuasi yaitu lebah atau tawon ndas (vespa afanis), yang jika terkena sengatan tawon tersebut bisa menyebabkan kematian pada seseorang,” pungkasnya. [cyn]

Tags: