Dampak Abu Vulkanik,Harga Kentang Naik di Pasuruan

Warga Suku Tengger di Gunung Bromo saat membersihkan kentang pasca panen di wilayah Tosari Kabupaten Pasuruan, Rabu (20/1). [hilmi husain/bhirawa]

Warga Suku Tengger di Gunung Bromo saat membersihkan kentang pasca panen di wilayah Tosari Kabupaten Pasuruan, Rabu (20/1). [hilmi husain/bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Erupsi Gunung Bromo yang terletak di empat wilayah di Jawa Timur hingga saat ini masih berlangsung. Dampaknya, selain mengganggu penerbangan, juga mengganggu aneka tanaman penghasil jenis sayuran di lereng gunung aktif tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, Edy Suwanto melalui Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Gatot Sutanto mengatakan erupsi Gunung Bromo sejak beberapa pekan terakhir ini membawa dampak tanaman holtikultura seperti kentang dan gubis di pasaran lantaran minim pasaran.
Pasalnya komoditas tersebut rusak akibat dampak vulkanik Gunung Bromo. “Dua sayuran yakni kentang dan kubis di tingkat petani sudah mengalami kenaikan. Karena pengaruh abu vulkanik Gunung Bromo sehingga pasokannya sangat minim,” jelas Gatot Sutanto, Rabu (20/1).
Di Jawa Timur suplay kentang dan kubis sebagian besar dari Kabupaten Pasuruan yakni wilayah lereng Gunung Bromo tepatnya di Tosari. Untuk di Kabupaten Probolinggo terdapat diwilayah Kecamatan Sukapura. “Per kilo gramnya naik Rp1.000. Harga kentang dari Rp17 ribu per kilogram naik menjadi Rp18 ribu per kilogram, begitupula harga kubis dari Rp7 ribu perkilogram naik menjadi Rp8 ribu per kilogram,” jelasnya. [hil]

Tags: