Dampak Covid 19, Omset Pedagang Kota Malang Anjlok 50 Persen

Aktivitas pasar tradisional di Kota Malang masih sepi.

Kota Malang, Bhirawa
Dampak terhadap perekonomian, sangat terasa, sejak Pandemi Covid-19 berlangsung mulai, Maret lalu. Sektor perekonomian, termasuk pasar tradisional. Di Kota Malang, begitu terasa daya beli masyarakat lesu, pasar tradisional pun sepi pengunjung. omset para pedagang menurun drastis.

“Pendapatan menurun hampir 50 persen. Sepertinya masyarakat takut belanja ke pasar. Mayoritas pelanggan yang jualan di warung juga mengurangi jumlah pembelian, karena aktivitas juga dibatasi akibat adanya virus Corona,” kata Agus Salam, salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Besar Malang, Selasa (29/9) kemarin.

Menurutnya, pasar sebenarnya sempat ramai lagi saat adanya kebijakan tatanan kehidupan baru atau new normal. Namun melihat perkembangan penyebaran Covid-19 yang tak kunjung mereda, kondisi pasar tradisional kembali sepi. “Awal corona sepi, lalu sempat rame lagi, sekarang sepi lagi karena ada berita jumlah orang yang kena Covid-19 semakin banyak,” tuturnya.

Terkait harga, Agus mengungkapkan jika harganya relatif normal. Meskipun ada kenaikan sedikit dibandingkan minggu lalu. Cabai rawit misalnya, minggu lalu harganya Rp 15 ribu per kilogram kini dibanderol Rp 20 ribu per kilogram. “Bawang merah harganya Rp 25 ribu, kalau bawang putih stabil Rp 22 ribu per kilogram,” ungkap Agus.

“Pasokan barang-barang lancar, stoknya melimpah, tapi pembelinya yang susah. Biasanya jualan sampai sore, sekarang siang sudah banyak lapak pedagang yang tutup,” tambahnya.

Hal serupa diungkapkan, Hamidah, pedagang ayam di pasar tersebut. Ia juga mengakui jika omsetnya menurun sekitar 50 persen. Pada kondisi normal, Hamidah bisa menjual 100 kilogram daging ayam. Pada saat, kalau kondisi saat ini bisa terjual 60 kilogram saja sangat bersyukur, karena pasar sangat sepi. Pembeli jauh menurun.

Harga daging ayam pun kini relatif terjangkau. Saat ini dibanderol Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram. Meski begitu, pembeli justru mengurangi kuantitas pembeliannya. “Harapannya, masyaraka bisa kembali belanja di pasar tradisional, memang pandemi ini sangat berdampak bagi kami para pedagang di pasar,” pungkasnya.[mut]

Tags: