Dampak Covid-19, Transaksi Gadai Naik 20 Persen di Kota Probolinggo

Situasi Pegadaian cabang kota Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Transaksi gadai di Kantor Pegadaian Kota Probolinggo, meningkat 20 persen. Peningkatan transaksi gadai ini diduga karena masyarakat terdampak wabah virus korona. Hal yang sama juga terjadi di beberapa toko emasdi kota Probolinggo banjir pengunjung yang kebanyakan menjual emas untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Kantor Cabang Pegadaian Kota Probolinggo Supriyadi, Selasa 28/4/2020 mengatakan, mulai awal bulan ini ada peningkatan transaksi gadai sekitar 10-20 persen. Peningkatan transaksi gadai ini diduga karena masyarakat terdampak kebijakan penanganan wabah korona. Seperti, penurunan omzet usaha atau pekerja yang dirumahkan.
“Ada berbagai macam barang yang biasanya digadaikan masyarakat, terutama seperti emas perhiasan sampai barang seperti laptop dan ponsel. Kondisi ini memang dampak dari wabah korona. Masyarakat membutuhkan uang tunai, di sisi lain usaha mereka merosot dan tidak ada penghasilan. Pilihannya adalah menggadaikan alat produktif yang dimiliki,” ujarnya.
Tidak hanya transaksi gadai yang meningkat, transaksi penjualan emas juga naik. Mencapai 10 persen. “Sebelum wabah korona banyak masyarakat yang membeli emas logam mulia untuk investasi. Harga emas kan cukup tinggi, tapi ketika ada wabah ini ada yang memilih menjual logam mulia,” ujarnya.
Pilihan menjual logam mulia ini dinilai lebih cepat serta tidak ada kewajiban untuk mengangsur. Sehingga, dibandingkan menggandaikan emas yang telah dibeli, nasabah memilih menjual. “Kenaikannya kisaran 10 persen untuk jual emas ini,” ujarnya.
Harga emas berkali-kali tembus rekor tertinggi di saat terjadinya pandemi Covid-19. Hal itu terjadi ketika instrumen investasi lainnya tertekan oleh wabah corona. Lantas apakah sekarang waktu yang tepat untuk memborong logam mulia tersebut? Salah satu pemilik toko emas di kota Probolinggo Hartono menilai sekarang memang waktu yang pas untuk berinvestasi di emas. “Kalau menurut saya ini ada tren yang memang saat yang tepat untuk melakukan pembelian emas secara besar-besaran gitu,” katanya.
Menurutnya emas dianggap sebagai komoditas investasi yang aman di tengah kepanikan masyarakat terhadap virus Corona. Kepanikan tersebut memicu naiknya harga emas. “Harga emas memang dipengaruhi beberapa faktor ya. Pertama kan memang kepanikan ya. Kepanikan investor di hampir seluruh dunia untuk menyimpan asetnya di emas ya karena dianggap aman gitu,” jelasnya.
Hartono juga menilai harga emas yang sudah tinggi akan sulit kembali ke harga sebelumnya. Jadi walaupun misalnya nilai dari emas turun tidak akan terlalu signifikan. “Kemudian emas itu kalaupun turun susah kembali ya. Misalkan ke level satu tahun yang lalu. Jadi kalau turun pun ada koreksi, koreksinya tidak terlalu dalam. Jadi trennya memang harga emas akan terus mengalami kenaikan,” tandasnya.
Sebagai infrormasi, harga emas batangan Antam pada Selasa 28/4 naik Rp 26.000. Angka tersebut membawa harga emas Antam mencetak rekor ke level tertinggi di Rp 944.000 per gram. Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam di hari ini naik Rp 23.000 level Rp 845.000/gram. Dengan kata lain jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.[wap]

Tags: