Dampak Ekonomi Akibat Virus Covid-19, Nelayan Lamongan Resah

Dampak penyebaran virus Covid – 19 mulai di rasakan nelayan Kabupaten Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Covid 19 yang sedang melanda negara Indonesia, husunya di Jawa Timur yang belum mereda mengancam beberapa sektor perekonomian.
Salah satunya adalah di sektor perikanan . Nelayan di Kabupaten Lamongan mulai resah karena harga ikan turun akibat adanya penyebaran virus corona.
Bahkan sejumlah nelayan terpakasa tidak melaut karena harga jual ikan hasil tangkapan di laut tidak sebanding dengan biaya operasional selama melakukan pencarian ikan di laut.
Menurut salah seorang nelayan, Khunul Mubin, Sejak adanya penyebaran covid -19, harga ikan laut di pasaran mulai terus menurun hingga sekarang.
Di rincikanya , Harga ikan rajungan yang sebelumya Rp 65 ribu perkilo kini menjadi Rp45 ribu perkilo.Harga lobster yang sebelumnya Rp 300 ribu, sekarang menjadi Rp 100 ribu . Demiikian juga harga cumi-cumi yang sebelumnya Rp 35 ribu perkilo, sekarang menjadi Rp 15 ribu perkilo. Turunya harga ikan tersebut juga terjadi pada jenis ikan lainya, turun hingga separunya dari harga sebelumnya.” kata Khunul Mubin, Rabu (25/3).
Khunul Mubin juga menjelaskan dampak dari merebaknya covid-19 ini juga membuat sejumlah akses untuk pengiriman ikan keluar negeri di tutup.
Bahkan sejumlah perusahaan yang menerima ikan hasil tangkapan milik nelayah juga sementara tutup, padahal hasil tangkapan ikan sangat melimpah.” paparnya.
Semenatara itu, Kepla Dinas Perindutrian dan Perdagangan, Muhammad Zamroni, akibat kondisi tersebut banyak nelayan memilih untuk tidak melaut karrna mereka tidak balik modal.
“Harga ikan laut memang terjun bebas, akibatnya banyak nelayah yang memilih tak malaut, karena modal mereka tidak balik modal mengingta harga ikan turun. Selain itu ekspor juga menurun,” terang Zamroni.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Tradisional Indonesia ( HNTI), Zamhari mengharapkan ada solusi sari pemerintah sehingga para nelayan, terutama eelayan di Lamongan bisa melakukan aktifitas seperti biasa dan segera harga ikan laut bisa kembali stabil.
“Seluruh nelayan di sini berharap pemerintah memberi solusi dengan konsisi ini karena jika tidak ada solusi, maka nelayan akan gulung tikar atau tidak memiliki sumber pendapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk untuk membiayai anak-anak mereka untuk bersekolah.” pungkasnya. [aha]

Tags: