Dampak Macet Pasar Dinoyo Kota Malang Mulai Terasa

Macet Pasar Dinoyo Kota Malang kini mulai terasa, kemarin.

Macet Pasar Dinoyo Kota Malang kini mulai terasa, kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Pemkot Malang diminta untuk segera merealisasikan jalan tembus Tunggulwulung-Tlogomas agar bisa mengurangi kemacetan di kawasan Dinoyo. Ketua DPRD Kota Malang Arif Wicaksono kepada sejumlah wartawan, Rabu (3/6) kemarin, mengatakan Pemkot Malang, harus segera membuat kebijakan jalan tembus, sebelum kemacetan semakin parah.
“Dewan mendorong Pemkot Malang segera merealisasikan jalan tembus Tunggulwulung menuju Tlogomas untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Jalan MT Haryono,”tutur Arif Wicaksono.
Sebab kata dia, kondisi kemacetan di kawasan Dinoyo diperkirakan akan semakin padat apabila Pasar Terpadu Dinoyo beroperasi. Karena saat ini saja tingkat kepadatan lalulintas sudah sangat tinggi. Apalagi, lanjut dia rencana pembangunan jalan tembus itu sudah lama digagas tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari Pemkot Malang. Bahkan rencana pembangunan jalan tembus Tunggulwulung-Tlogomas sudah dibahas sejak 2009.
“Rencananya sudah lima tahun yang lalu, tapi sampai sekarang tidak ada perkembanganya. Sekarang kami mendorong Pemkot Malang untuk merealisasikan pembangunan jalan tembus itu,”timpal Arif yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota. Malang itu. Dikemukakan Arif, sebenarnya Pemkot Malang sudah dua kali membuat studi kelayakan atau feasibility study (FS)  jalan tembus Tunggulwulung-Tlogomas. FS pertama dibuat pada 2009 dan pada 2014 Pemkot Malang kembali membuat studi kelayakan rencana pembangunan jalan tembus itu.
“Kami juga tidak tahu kenapa sampai sekarang masih belum ada tindak lanjut jalan tembus itu. Kami berharap ada keseriusan Pemkot Malang, lebih serius membuat jalan tembus untuk mengurai kemacetan di Kota Malang,”tukas Arif.
Diakui dia, untuk membuat jalan tembus, dibutuhkan dana. Ini tukasnya, menjadi kendala utama bagi Pemkot Malang untuk merealisasikan pembangunan jalan tembus. Sebab, dalam pembangunan jalan tembus itu juga harus ada pembebasan lahan. Namun demikian, pihaknya dalam pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2015 ini, DPRD akan mencoba mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan tembus Tunggulwulung-Tlogomas. Apalagi masih ada sisa anggaran yang mungkin bisa digunakan untuk anggaran jalan tembus.
“Hitungan saya, masih ada sisa anggaran sekitar Rp 150 miliar dari APBD 2014. Kami akan mencoba untuk mengalokasikan pembangunan jalan tembus Tunggulwulung-Tlogomas,”ujarnya.        Bahkan jika Pemkot serius, pihaknya  juga bisa mengusulkan anggaran dari pemerintah pusat melalui DPRRI agar pembangunan infrastruktur di Kota Malang bisa dibantu APBN.
Ia menjelaskan, jalan tembus Tunggulwulung-Tlogomas itu dapat mengurai kemacetan di kawasan Dinoyo dan Soekarno-Hatta (Soehat). Menurutnya, kendaraan dari Soehat bisa melintasi Candi Panggung menuju Tunggulwulung dan menembus  Tlogomas.
“Kalau ada jalan tembus, kendaraan yang hendak ke Batu maupun Surabaya tidak perlu lewat Dinoyo,”tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Handi Priyanto ketika dikonfirmasi memastikan jika pembangunan Pasar Terpadu Dinoyo tidak terlalu  berdampak kemacetan, karena sudah dilengkapi amdal lalu lintas. Amdal lalin dikeluarkan Dishub pada 2012 sejak awal pembangunan pasar tersebut. Senyampang  pengelola pasar  mematuhi rekomendasi Dishub soal rekayasa lalu lintas, maka kemacetan tidak akan terjadi. Namun demikian untuk jangka panjang keberadaan jalan tembus sangat dibutuhkan. [mut]

Tags: