Dampak Pandemi Covid-19 Menggeser Channel Cara Kerja

Presiden Joko Widodo dalam pidato sidang tahunan MPR RI, Jumat (14/8).

Jakarta, Bhirawa.
Di tengah pandemi Covid-19, Presiden Jokowi, mengajak rakyat Indonesia untuk bersama-sama membenahi diri, secara fundamental. Melakukan transformasi besar dan menjalankan strategi bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan termasuk kesehatan dan pendidikan. 

“Saatnya kita bajak, momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. Ke depan, 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar. Menjadikan Indonesia negara maju,” tandas Presiden Joko Widodo dalam pidato sidang tahunan MPR RI, Jumat (14/8). Sidang tahunan MPR RI ini dihadiri DPR RI dan DPD RI.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam acara itu adalah, Wapres Ma’ruf Amin beserta ibu, Ketua dan Waka MPR RI, Ketua dan Waka DPR RI Ketua dan Waka DPD RI, serta sebagian para anggota parlemen. Secara virtual hadir pula Presiden RI ke 5 Megawati Soekarno, Presiden RI ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono. Juga mantan Wapres Try Sutrisno dan Hamzah Haz, Jusuf Kalla, Budiono dan isteri Gus Dur, Sinta Nuriyah.

Menurut Presiden Jokowi, krisis oleh dampak pandemi, telah memaksa kita untuk menggeser channel cara kerja. Dari gara-gara normal, menjadi cara ekstra normal. Dari gara-gara biasa menjadi gara-gara luar biasa. Dari prosedur panjang bergelut menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil.

“Pola pikir dan etos kerja kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan Produktifitas nasional harus ditingkatkan. Jangan sia-siakan  pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan  krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini, harus  kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan,”lanjut Presiden Jokowi.

Dengan peristiwa pandemi Covid-19, maka reformasi fundamental di sektor kesehatan harus dipercepat, tandas Presiden. Orientasi pada pencegahan penyakit, pola hidup sehat, harus diutamakan. Penguatan kapasitas SDM, pengembangan RS dan Balai Kesehatan serta industri obat dan alat kesehatan, harus dipriori takkan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus ditingkatkan besar-besaran.

Demikian halnya ketahanan pangan, dengan menjamin kelancaran rantai pasokan pangan dari Hulu produksi hingga hilir distribusi, ke seluruh wilayah negeri. Efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani. Penguatan koperasi dan metode koperasi petani, harus terus ditingkatkan,” ujar Presiden. 

Untuk itu semua, food estate di Kalimantan Tengah dam di Sumatera Utara dan daerah-daerah lain, segera dibangun, guna memperkuat cadangan pangan nasional. Bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri. Bukan lagi menggunakan gara-gara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Bukan hanya untuk pasar domestik, tapi juga untuk pasar internasional. 

Kemandirian energi juga tengah dilakukan, meneruskan keberhasilan produksi mengguna kan B20 pada 2019. Tahun 2020 ini bahkan dimulai dengan B30, sehingga mampu menekan nilai impor minyak di tahun 2019. Pertanian bekerjasama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100. Yaitu  bahan bakar diesel yang 100% dibuat dari minyak kelapa sawit, dan kini sedang uji produksi di 2 kilang. Yang menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani, untuk kapasitas produksi 20 ribu barel perhari.

Hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Batubara diolah menjadi methanol dan gas. Beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi bensin. Sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah yang tinggi. (ira)

Tags: