Dampak Tol Gempol-Pandaan Harus Diantisipasi

Tol Gempol-PandaanKab.Malang, Bhirawa
Potensi penumpukan kendaraan di Kota Malang akan terjadi akibat dari dampak beroperasinya tol Gempol-Pandan, dan menyusul berikutnya,  tol Pandaan-Malang.
Ketua Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) pusat, Pandu Yunianto,  kepada Walikota Malang, Muhammad Anton, meminta  agar Kota Malang ini melakukan  antisipasi secara dini dioperasionalkannya tol Gempol-Pandaan.
“Sebelum terlanjur menjadi kota macet, harus segera diantisipasi, karena ke Kota Malang akan lebih cepat setelah tol Gempol-Pandaan beroperasi. Antisipasi itu juga untuk disiapkan pada saat tol Malang-Pandaan beroperasi kelak,”tutur Pandu Yunianto, akhir pekan kemarin.
Karena, menurut dia,  waktu tempuh dari Surabaya ke Kota Malang, akan  semakin cepat, sehingga diprediksi mobil dari Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan sekitarnya  akan membanjiri kota Malang.
“Persoalan transportasi, tentu akan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk bepergian. Kalau ada tol pasti minat masyarakat tinggi untuk pergi ke Kota Malang, dampaknya akan menumpuk,”kata Pandu.
Pernyataan tersebut didasarkan dari pengalaman,  yang sama pada waktu  dioperasionalkannya tol Cipularang yang menghubungkan DKI Jakarta  dengan Kota Bandung di Jawa Barat.
Kota Bandung lanjut dia,  dijejali kendaraan-kendataan dari DKI Jakarta sehingga menciptakan ketidakseimbangan lalu lintas di Bandung. Bahkan penumpukan yang berlebihan terjadi di Kota Bandung. Karena itu, mulai sekarang, Pemkot Malang  harus memfikirkan dan diproyeksikan rekayasa lalulintas  di kota Malang, agar warga kota tetap merasa nyaman dan pendatang juga nyaman saat berkunjung di Kota Malang.
“Orang pergi ke suatu daerah tujuan utamanya adalah mencari kenyamanan, makanya Kota Malang harus membuat  wisatawan juga nyaman, senang, aman dan menikmati berkunjung ke kota Malang,”imbuhnya. Sebab menurut dia, semakin  banyak orang berkunjung di Kota Malang, seharusnya berdampak positif, secara ekonomi. Itu hanya bisa diraih dengan cara memberikan rasa nyaman pada semua pengunjung. Di bagian lain,  Pandu  mengapresiasi dan memberikan penilaian tinggi atas keberadaan bus sekolah (halokes) dan bus wisata Macyto (Malang City Tour), yang dimiliki oleh Kota Malang.
“Dari desain tampilan sudah memberikan daya tarik (estetik), interior yang tertata rapi dan fasilitas multi media serta acc memberikan rasa nyaman. Dibanding daerah lain, kota Malang selangkah lebih maju, “ujar Pandu.
Sementara itu Walikota Malang, Muhammad  Anton mengutarakan pihaknya akan melakukan inovasi terus untuk terus memberikan rasa nyaman dalam pelayanan di bidang transportasi dan perhubungan.
“Dengan meluncurkan bus sekolah dan bus wisata, itu merupakan inovasi kami. Bahkan sudah ada penawaran pengembangan bus pasar, atau bus yang beroperasi antar pasar di Kota Malang, ini bagian dari upaya agar kota Malang semakin tertata,” ujar Walikota Malang yang karib dipanggil Abah Anton itu.  [mut]

Tags: