Dana Cukai Rp12 M Ditawarkan Warga Sidoarjo

Ir Agung Sudijanto. [alikusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Warga Sidoarjo bisa menyampaikan usulannya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Pemkab Sidoarjo, yang menerima Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) untuk dipakai meningkatkan kondisi perekonominya.
Menurut Kasubag Pertanian Bagian Perekonomian dan SDA Pemkab Sidoarjo, Ir Agung Sudijanto, kini pihaknya sedang memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang informasi ketentuan peraturan di bidang cukai pada masyarakat.
Sasarannya meliputi Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, PNPM, PKK, karang taruna, Asosiasi Pengusaha Rokok Sidoarjo (Apersid), Perkumpulan Pabrik Rokok dan petani tembakau.
”Tujuannya agar masyarakat tahu tentang dana cukai dan dipakai untuk apa saja, karena itu silakan masyarakat memberikan usulan-usulannya untuk dipakai meningkatkan status ekonomi mereka,” terang Agung, Kamis (28/4) kemarin.
Dari sejumlah tempat sosialisas yang dilakukan, menurut Agung, warga Sidoarjo telah menyampaikan sejumlah usulannya. Diantaranya minta dibantu pembuatan kolam lele, minta dibantu pelatihan jahit-menjahit,  pelatihan servis motor, pelatihan membuat kue dan pelatihan salon kecantikan dan bantuan ternak. ”Setiap usulan akan kita teruskan pada SKPD terkait agar ditindaklanjuti,” kata Agung.
Agung juga menjelaskkan, tahun 2016 ini Kab Sidoarjo dapat Dana Bagi Hasil Cukai Tembaku (DBHCT) sebesar Rp12 Miliar. Ada sebanyak delapan SKPD yang mendapat bagi hasil. Yakni Dinsosnakertran, Diskoperindag, Dinas Pertanian perkebunan dan peternakan, Dinkes, Badan Lingkungan Hidup (BLH), BPMPKB dan Bagian Perekonomian.
Pada tahun 2016 ini, sosialisasi itu dilakukan pada tujuh desa yang berada di Kec Tulangan, Tanggulangin, Buduran dan Porong. Menurutnya, memang awalnya diutamakan pada desa-desa yang menerima dampak akibat usaha industry rokok. Tetapi secara bertahab mulai tahun 2015 lalu, sosialisasi juga dilakukan pada desa-desa lainnya di Kab Sidoarjo. [kus]