Dana Jamkesmas 3 RS di Jatim Cair

Pelayanan yang diberikan RSUD dr Soetomo kepada pasien.

Pelayanan yang diberikan RSUD dr Soetomo kepada pasien.

Surabaya, Bhirawa
Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun anggaran 2013 dari Kementerian Kesehatan akhirnya cair. Dari informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan dana Jamkesmas telah cair di RSUD dr Soetomo, RSUD Bhakti Darma Husada (BDH) Surabaya dan RSUD dr Soewandi Surabaya.
Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya dr Dodo Anondo MPH menyatakan, pencairan dana Jamkesmas terealisasi beberapa hari lalu, padahal sebelumnya pencairan dana ini pernah dijanjikan pada April 2014. Artinya pencairan dana Jamkesmas molor dari tenggang waktu yang dijanjikan. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pencairan dana Jamkesmas itu, salah satunya adalah masalah audit dari BPK. Menurutnya, pencairan dana Jamkesmas terganjal karana total anggaran yang akan dibayarkan Kemenkes kepada sejumlah rumah sakit pelat merah di daerah tidak sesuai.
”Dari hasil audit ditemukan bahwa anggaran yang seharusnya dibayarkan Kemenkes kepada rumah sakit jumlahnya relatif lebih besar. Hal ini yang menyebabkan BPK turun tangan dalam menentukan berapa total anggaran yang akan dicairkan Kemenkes untuk membayar utang dana Jamkesmas ke rumah sakit di daerah,” papar Dodo yang juga Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim ini, Senin (29/9).
Mantan Kepala Dinkes Jatim ini mengungkapkan, pencairan dana Jamkesmas sebesar Rp 52 miliar nantinya akan digunakan untuk membayar utang ke produsen obat dan membeli beberapa peralatan medis yang penting di antaranya endoscopy dan X-ray di bagian radiologi. Menurutnya, ada salah alat yang berusia sepuluh tahun, tapi tetap tetap digunakan karena tak punya alternatif lain. Padahal, alat medis seperti X-ray dengan usia dan kemampuan yang sudah terbatas tidak bisa digunakan secara maksimal.
Jika dibandingkan dengan tingkat kedatangan pasien di RSUD dr Soetomo yang tinggi, alat tersebut tidak mampu melayani semua permintaan. Bila dipaksakan melakukan pemeriksaan lebih dari 100 pasien, hasilnya sudah tidak lagi akurat. ”Kita bersyukur dana Jamkesmas ini cair sehingga dapat menutupi utang dan membeli peralatan medis,” ucapnya.
Ke depan ia berkeyakinan dengan dicairkannya dana Jamkesmas akan memperkuat layanan rumah sakit kepada pasien. Pihaknya, sadar dengan beralihnya akreditasi rumah sakit dari utama menjadi paripurna menjadi tanggung jawab besar bagi rumah sakit untuk senantiasa memperbaiki layanan.
Sementara itu Kepala Dinas kesehatan Surabaya drg Febria Rachmanita mengaku, dirinya lega dana Jamkesmas 2013 untuk dua rumah sakit yakni BDH dan RSUD dr Soewandi telah cair. Menurutnya, dana tunggakan Jamkemas oleh Kemenkes di dua rumah sakit milik pemerintah ini sangat besar yaitu RSUD dr Soewandi sebesar Rp 14 miliar dan RSUD BDH sebesar Rp 2 miliar.
Lebih lanjut Febria berharap dengan cairnya dana Jamkesmas dapat memperlancar pelayanan di dua rumah sakit tersebut. Sebelumnya pihaknya bingung untuk mencari dana tambahan karena pelayanan kepada pasien di dua rumah sakit ini sangat besar. Jumlah pasien di dua rumah sakit ini per harinya mencapai 1.000 orang lebih. ”Penambahan pasien ini semakin bertambah sejak diberlakukannya program JKN atau BPJS Kesehatan dari pemerintah pusat,” ujarnya. [dna]

Tunggakan Jamkesmas Tahun Anggaran 2013
Nama RS                                               Total
RSUD dr Soetomo                             Rp 52 miliar
RSUD Bhakti Darma Husada       Rp  2 miliar
RSUD dr Soewandi                          Rp 14 miliar

Rate this article!
Tags: