Dana Parkir Nganjuk Tinggi,Layanan Minim

Parkir liar yang dikelola preman, memanfaatkan badan jalan Jl. Dermojoyo dampak dari buruknya pelayanan parker Dishubkominfo Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Parkir liar yang dikelola preman, memanfaatkan badan jalan Jl. Dermojoyo dampak dari buruknya pelayanan parker Dishubkominfo Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Kontribusi parkir berlangganan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Nganjuk telah menembus angka Rp 2 milyar lebih. Namun demikian, pelayanan parkir dari tahun ke tahun tidak pernah lebih baik, sehingga parkir di sejumlah ruas jalan sangat semrawut pada saat jam sibuk.
Titik semrawut parkir pada jam sibuk di Nganjuk, terjadi pada Jl. Ahmad Yani tepatnya depan Pasar Wage dan Jl Dermojoyo depan Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan negeri Nganjuk. Selain itu, lokasi lain di Jl. Ahmad Yani di Kecamatan Tanjunganom juga sangat semrawut.
Penyebab keruwetan parkir di sejumlah lokasi tersebut karena jumlah petugas parkir yang minim. Akibatnya pakir yang ruwet kerap mengakibatkan jalanan macet, bahkan praktek parkir liar kini mulai menjamur. Setidaknya di Jl. Dermojoyo parkir liar yang memanfaatkan badan jalan dirasa mengganggu pengguna jalan. “Rumah dinas saya dan rumah dinas pimpinan dewan lainnya yang berada satu komplek kini menjadi lahan parkir liar,” keluh Puji Santoso, Ketua DPRD Nganjuk.
Politikus asal PDIP ini mempertanyakan kinerja  Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Nganjuk. Karena pemasukan dari parkir berlangganan cukup tinggi tetapi tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik.
Dampak dari buruknya pelayanan parker adalah lalu lintas kendaraan pada jamm sibuk juga semrawut. Selain itu kini muncul parkir liar tanpa karcis resmi yang dikelola oleh orang yang tidak jelas. “Kemana saja itu petugas parker, pada saat jam sibuk. Mereka kan digaji untuk mengatur parker,” kata Puji Santoso, dengan nada jengkel.
Puji Santoso juga menjelaskan, bahwa selain parker berlangganan juga ada parker yang tidak berlangganan yang dikenakan pada kendaraan yang berasal dari luar kota Nganjuk. Sehingga, kontribusi pendapatan dari parker itu tidak kecil. Karena itu Dishubkominfo perlu melakukan perbaikan dalam hal pelayanan parker.
Puji Santoso mendesak Dishubkominfo, dengan tingginya pendapatan dari parkir berlangganan maupun parker non langganan tersebut tentunya harus dibarengi dengan pelayanan maksimal dari petugas dinas terkait.
Kondisi parker semrawut yang tidak jauh berbeda juga terlihat di Jl. Ahmad Yani Tanjunganom tepat di depan Pasar warujayeng hingga depan kantor BPD Jatim Tanjunganom. Tak jarang, lalu lintas di jalur tersebut kerap tidak lancar.
Sayangnya Kepala Dishubkominfo Hendro JS tidak dapat dikonfirmasi terkait kinerjanya soal pelayanan parker. Sementara Harmono, Kabid Lalu lintas juga tidak menjawab ketika dihubungi melalui handphone. [ris]

Tags: