Dana PKH untuk Peningkatan Pendidikan dan Gizi Anak

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jatim Soekarwo, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto bersama pejabat negara disambut masyarakat saat tiba di GOR Tri Dharma.

Gresik, Bhirawa
Didampingi sejumlah menteri dan istri, Presiden RI Joko Widodo lakukan kunjungan kerja ke Gresik dan Lamongan, Kamis (8/3). Selain membagikan sembako, presiden juga memberikan 1.170 Kartu Indonesia Pintar (KIP), 1.250 bantuan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Pangan Rastra secara simbolis.
Sebelum bagikan bantuan, presiden lakukan dialog dengan para undangan yang hadir dan para ibu – ibu penerima dana PKH yang memadati GOR Tri Dharma, Petrokimia Gresik. Pertanyaan presiden cukup sederhana. “Saya mau tanya. Apakah Rp1.890.000 cukup ibu-ibu? Kalau ada yang bilang tidak cukup, silahkan maju ke sini,” tanya presiden.
Pertanyaan presiden yang berbau uang itu langsung disambut gemuruh hadirin. Mereka kompak menjawab cukup ketika presiden menanyakan dana PKH Rp. 1.890.000 itu cukup apa tidak. Sebagaimana diketahui, jumlah dana PKH yang diterima satu keluarga penerima manfaat untuk tahun ini sebesar Rp 1.890.000, dengan pencairan tahap pertama sebesar Rp. 500.000.
Presiden pastikan bahwa tahun depan dana PKH akan naik. Namun, itu tetap harus mendapat persetujuan dari DPR RI. “Saya sendiri tidak tahu berapa kenaikannya nanti. Semoga saja tambah besar, ” kata presiden.
Presiden berharap, terlebih kepada ibu-ibu penerima PKH agar dana yang diberikan pemerintah digunakan sebaik-baiknya. Terlebih untuk biaya pendidikan dan peningkatan untuk gizi anak.
“Kalau suami minta untuk beli rokok, jangan diberi. Katakan saja kepada suami, tidak boleh buat beli rokok. Buat beli ikan, telur, boleh, demi gizi anak,” tutur presiden.
Selain berikan bantuan dari Kementerian Sosial berupa 20 kilogram beras, presiden juga memberikan bantuan tambahan kepada ibu-ibu yang hadir berupa satu tas berisi sembako. Dengan isi beras lima kilogram, satu kilogram gula, satu liter minyak goreng, dan satu kotak teh.
Kunjungan presiden itu selain didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, serta sejumlah pejabat negara. Kemudian Gubernur Jatim Soekarwo beserta istri Hj. Nina Soekarwo dan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Selain itu, presiden juga bersama rombongan melakukan kunjungan Ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin di Manyar Gresik. Di Ponpes yang dipimpin oleh KH. Masbuhin Faqih ini, presiden mengadakan pembicaraan dengan 30 kiai dan ulama se Kabupaten Gresik.
“Kunjungan ini merupakan agenda biasa. Kami hanya menjelaskan beberapa hal yang telah kami kerjakan dan yang akan kami kerjakan ke depan. Untuk itu kami meminta masukan dari para ulama”, kata presiden.

Bagikan Tunjangan Sertifikasi Guru
Dalam laporannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Muhadjir Effendi mengatakan, selain KIP, PKH dan Bansos Rastra juga dibagikan tunjangan guru bersertifikat untuk wilayah Kabupaten Gresik. Sebanyak 5.910 guru di Kabupaten Gresik telah dinyatakan lulus ujian sertifikasi dan mendapatkan tunjangan sertifikasi guru.
Ditambahkan, penerima KIP untuk wilayah Jatim sebanyak 2.190.163 siswa, sedangkan di Kabupaten Gresik, penerima KIP sebanyak 36.190 siswa. Sementara itu, untuk PKH di Jatim terdapat 1.796.095 orang penerima dan wilayah Kabupaten Gresik sebanyak 53.395 orang. Di Jatim, Rastra diberikan kepada 2.819.765 masyarakat penerima, sedangkan di Kabupaten Gresik sendiri sebanyak 85.526 keluarga. [eri]

Tags: