Sumenep, Bhirawa
Ratusan tenaga guru penerima tunjangan sertifikasi dikabupaten Sumenep harus kecewa, pasalnya dana Tunjungan Profesi Guru (TPG) tahun 2013 dan 2014 di Bank BRI itu tidak bisa dicairkan. Dana TPG yang sudah lama dinanti oleh para guru sertifikasi itu, belum bisa dicairkan karena sistem layanan sedang rusak dan harus menunggu perbaikan sistem pencairan di Bank BRI itu.
Salah seorang guru sertifikasi asal Desa Bakeong, Kecamatan Guluk- Guluk, Sumenep, Badri mengatakan, pihaknyai sudah dua hari bolak-balik ke Bank, untuk mencairkan dana sertifikasi itu. Namun, hingga kini sistem di Bank tersebut belum bisa. Padahal dana TPG itu sudah 7 bulan tidak dibayar oleh pemerintah.
“Kami sudah dua hari bolak-balik ke Bank, tapi ternyata sistem layanan pencairan dana TPG itu belum bisa berfungsi, akibatnya atusan guru sertifikasi kembali pulang dengan tangan hampa,” kata Badri dengan nada kecewa, Selasa (6/5).
Badri memaparkan, dana TPG dari pemerintah itu sudah 7 bulan tidak cair, mulai akhir 2013 hingga awal 2014, padahal dana TPG itu merupakan harapan para guru sertifikasi untuk menyambung hidup keluarganya. Karena dana tersebut belum bisa dicairkan, terpaksa para guru sertifikasi itu harus menutup kebutuhan hidupnya dengan cara pinjam kesana-sini.
“Meski demikian, kami tetap menunggu perbaikan sistem layanan di Bank, agar dana TPG segera bisa cair. Kami berharap pihak bank segera memperbaiki sistem layanan yang mengalami problem itu, sehingga dana TPG untuk para guru sertifikasi itu segera dicairkan,” terangnya.
Sementara itu, bagian layanan umum Bank BRI Sumenep, Dewi mengakui jika jaringan di banknya sedang mengalami off line, sehingga penarikan dana TPG tidak bisa dilakukan. Dia juga memaparkan, problem jaringan yang dialami Bank BRI Sumenep itu sudah terjadi sejak hari Senin (5/5).
“Masalah layanan itu terjadi sejak kemarin (5/5), syistem layanan kami sedang off line, jadi untuk penarikan dana TPG tidak bisa lakukan, kami masih menunggu perbaikan syistem layanan dulu untuk mencairkan dana TPG para guru yang lolos sertifikasi itu,” tuturnya.
Dia juga mengakui, pencairan dana TPG pada guru yang lolos sertifikasi itu dilakukan pihaknya sejak Jumat (2/5), tapi hanya sebagian yang bisa mencairkan, sedangkan sisanya baru mengurus pencairannya mulai hari Senin (5/5), tapi mereka tidak bisa mencairkan karena syistem layanan di Bank sedang mengalami masalah.
“Sebagian sudah dicairkan pada hari Jumat, kami melayaninya hingga larut malam, tapi tidak sampai tuntas dan sisanya baru mulai akan mencairkan pada hari Senin kemarin dan hari ini, tapi ternyata syistem layanan di Bank mengalami masalah,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ahmad Sadik menyatakan, dana TPG itu sudah cair langsung di rekening masing-masing penerima dana tunjangan sertifikasi dari pusat, sedangkan Disdik tidak ikut campur dalam hal tersebut, apa lagi sampai mengintruksikan menunda pencairannya.
“Dana TPG dari pusat sudah masuk ke Bank melalui rekening yang bersangkutan, kami tidak itu campur urusan dana itu, silahkan yang bersangkutan langsung mengurus di Bank. Kalau berkasnya sudah lengkap, pasti dananya bisa dicairkan,” terang Ach Sadik.
Dana Tunjungan Profesi Guru (TPG) tahun 2014 mencapai Rp172.324.164.000 dengan perincian kekuragan Pembayaran tahun 2013 sebesar Rp18.214.872.100, sisa dana TP Guru PNS daerah direkening umum kas daerah sebesar Rp27.569.088.087, penyaluran triwulan pertama sebesar Rp36.065.379.000, penyaluran triwulan kedua sebesar Rp45.419.595.000, penyaluran triwulan ketiga sebesar Rp45.419.000, dan penyaluran keempat sebesar Rp45.419.595.000. [sul]