Dandim 0815 Mojokerto Ajak Warga Wujudkan Ketahanan Wilayah

Mojokerto. Bhirawa
Menyiasati kondisi terkini soal munculnya unjuk rasa atau demo yang dilkukan oleh sekelompok masyarakat, mahasiswa dan pelajar yang menolak revisi UKUHP dan UKPK agar tidak ditunggangi oleh kolompok radikalisme dan spatatisme.
Dandim 0815 mojokerto. Letkol. Kav. Hermawan weharima SH.ternyata jauh hari sudah mengambil langkah untuk menyiasatinya agar kondisi menjadi dingin dan tak menimbulkan gejolak dan kerusuhan di wilayah.
Sebagaimana yang dilakukan beberapa hari belakangan ini, berdialog dengan segenap komponen bangsa. Tokoh masyarakat. Tokoh agama. Organisasi pemuda dan organisasi kemahasiswaan. untuk mewujudkan ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 merupakan sesuatu yang absolut.
Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., kamis 26/9/2019 antara lain menegaskan
sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, yakni terwujudnya kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya Radikalisme/Separatisme bagi segenap komponen bangsa yang berada di wilayah Kodim 0815 Mojokerto.
Terwujudnya kerja sama antara TNI AD dengan segenap komponen bangsa dalam rangka mempertahankan ideologi Pancasila melalui peningkatan pemahaman Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan serta Kewirausahaan demi menjaga keutuhan NKRI. “Hal itulah yang ingin dicapai dalam kegiatan ini,” tegas Abituren Akmil Angkatan 2000 yang asli kelahiran Rembang, Jawa Tengah,
Lebih lanjut Dandim mengatakan, kegiatan yang dilkukan ini, juga sebagai sarana pembinaan wawasan kebangsaan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI guna mencegah provokasi atau hasutan yang dapat menimbulkan tindakan radikal atau kekerasan di masyarakat sehingga berakibat timbulnya konflik komunal.
Selain pembinaan wawasan kebangsaan, untuk mencegah masuknya paham radikalisme, harus dilakukan pembinaan wawasan keagamaan, dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang bersifat terbuka dan toleran. Serta tidak kalah pentingnya, pembinaan kewirausahaan yang dapat memberikan nilai manfaat dan ekonomis,” beber Dandim. ( min )

Tags: