Dandim 0817/Gresik Ingatkan Kades Tak Takut Diintimidasi Wartawan dan LSM Abal-abal

Dandim bersama puluhan Babinsa saat road show ke wilayah Gresik Selatan . [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik,Bhirawa.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman para Kepala Desa (Kades) di Gresik dalam bekerja, Komandan Kodim (Dandim) 0817 Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar kembali melakukan patroli bersama para Babinsa ke sejumlah desa di wilayah Gresik Utara setelah sebelumnya ke wilayah Gresik Selatan, Senin (29/05).

Patroli itu dilakukan terkait maraknya oknum wartawan dan LSM abal-abal yang melakukan intimidasi dan pemerasan terhadap sejumlah Kades. Karena takut sebagian Kades bahkan tidak berani ngantor dan membuat pelayanan masyarakat terganggu.

Dengan mengendari sepeda motor trail bersama puluhan Babinsa, Dandim langsung menuju Desa Bunderan, Kecamatan Sidayu lalu dilanjut ke Desa Bungah, Kecamatan Bungah dan terakhir bertemu dengan para Kades se Kecamaran Manyar bertempat di Desa Sembayat.

Saat di Balai Desa Bunderan, Dandim menyampaikan kedatangannya bersama Babinsa bertemu para kades untuk memberikan rasa aman untuk melayani masyarakat. Pasalnya, banyak keluhan dari beberapa Kades di wilayah Selatan sering tidak ngantor dikarenakan sering diintimidasi dan diteror oleh oknum yang mengatasnamakan LSM maupun wartawan.

“Kami datang ke sini juga bersama teman-teman dari KWG maupun PWI untuk memberikan suport untuk para Kades agar tidak lagi takut jika diancam atau diperas oleh oknum tersebut. Lawan dan laporkan jika diperas,” tegasnya.

Lebih lanjut diterangkan Dandim, ketika patroli ke wilayah Selatan banyak Kades yang mendukung serta tingkat keberaian mereka menghadapi problem itu meningkat.

Akan tetapi Dandim menyesalkan mereka yang tidak senang dengan apa yang dilakukan dengan Kodim 0817 dengan KWG menyerang balik melalui berita dan medsos. Dandim menganggap kicauan mereka seperti cacing kepanasan karena bisa dipastikan mereka adalah pelaku pemerasan.

“Kalau mereka bukan pelaku tidak mungkin kepanasan seperti cacing digoreng. Mereka mencatut nama KWG dan PWI seolah jadi becking Kades. Kami rasa PWI dan KWG melaksanakan profesinya sesuai dengan etika jurnalisitk dan kode etik jurnalisitik. Kita dan pers sama memiliki tanggungjawab terhadap kondisi sosial kemasyarakatan jika dibutuhkan. Saat ini kita sudah waktunya turun gunung bersama dengan teman-teman wartawan,” ungkap Dandim kelahiran Papua ini.

Oleh karena itu, Dandim meminta para kades agar jangan takut lagi dengan intimidasi yang dilakukan oleh pemeras yang mengatasnamakan oknum wartawan dan LSM. Karena mereka hanya memanfaatkan situasi yang semuanya sangat terbuka. Hanya saja mereka memanfaatkan celah yang diperkirakan oleh mereka tidak akan dijangkau oleh pemangku kepentingan di tingkat desa.

“Dengan mengaku sebagai wartawan sangat mungkin pejabat di tingkat desa akan kena mental. Dengan begitu ia akan memperdayai pejabat di tingkat desa. Maka kami selalu menghimbau jangan takut. Hadapi mereka dengan tegas, sekali lagi jangan takut,” tegasnya. [eri.gat]

Tags: