Surabaya, Bhirawa
Komandan Kodim (Dandim) 0832 Surabaya Selatan Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Rudi Andriono siap menindak tegas setiap anggotanya yang berurusan dengan kasus narkotika. Terlebih pada Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah Kecamatan di wilayah Surabaya Selatan.
Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasiona Kota (BNNK) Surabaya, Senin (23/2) bertempat di markas Kodim 0832 Surabaya Selatan. Dari 90 anggota Babinsa, sebanyak kurang lebih 40 anggota menjalani tes urine yang dilakukan oleh BNNK Surabaya. Selain tes urine, sleuruh anggota Babinsa diberi penyuluhan dan pemantapan tentang bahaya narkotika.
Dandim 0832 Surabaya Selatan Letkol Inf Rudi Andriono mengaskan, penyuluhan yang dilakukan BNNK Surabaya sangat bermanfaat bagi anggota TNI dan masyarakat. Sebagai anggota Babinsa, diwajibkan memberi contoh yang baik bagi masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan kasus narkotika.
“Bila ditemukan anggota Babinsa kami terbukti berurusan dengan narkotika, kami akan memprosesnya dan menindak tegas. Bahkan dilakukan pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH),” tegas Dandim 0832 kepada Bhirawa, Senin (23/2).
Pria yang mengawali tugas di Timor Timur ini mengakui, di wilayah tugasnya memang rawan akan dugaan penyalagunaan narkotika. Jika suatu saat ditemukan anggota yang terbukti menggunakan narkotika, Dandim akan memproses tegas anggota tersebut.
“Kalau ada anggota kami yang tertangkap tangan menggunakan narkobam hari itu juga akan diproses dan diberhentikan dengan tidak hormat. Hal ini sudah banyak terjadi, contohnya banyak Perwira yang diduga terjerat kasus narkoba,” urainya.
Lanjut Letkol Inf Rudi, narkotika saat ini banyak menyerang generasi muda, baik dari kalangan pelajar SMP sampai mahasiswa. Bahkan, pengawasan orang tua akan anaknya harus lebih ditingkatkan lagi. “Anggota Babinsa kami sering juga mensosialisasikan tentang bahaya narkoba bagi generasi muda,” ungkapnya.
Dengan adanya penyuluhan dari BNNK Surabaya, Babinsa yang bertugas di wilayah Surabaya Selatan dapat memberikan pengertian bagi masyarakat tentang bahaya narkotika. Penyuluhan bahaya narkotika juga sebagai bekal untuk generasi muda agar tidak mencoba barang haram tersebut.
“Tak hanya generasi muda, penyuluhan narkotika juga dibutukan bagi anggota TNI terutama Babinsa untuk menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan narkotika,” terang Dandim.
Menurut Dandim, kegiatan penyuluhan narkotika dari BNNK Surabaya diharapkan dapat dilakukan setiap tiga bulan sekali. Bahkan dirinya menginginkan penyuluhan dan tes urine ini dapat dilakukan secara mendadak. Hal ini guna mencaritahu adakah anggota Babinsa yang terbukti menggunakan narkotika.
“Setiap tiga bulan sekali kami berkoordinasi dengan BNNK Surabaya untuk melakukan tes urine pada anggota. Suatu saat akan kami lakukan tes urine secara mendadak,” ucap Dandim.
Sementara itu, Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti menambahkan, penyuluhan dan tes urine di Kodim 0832 Surabaya Selatan tersebut merupakan program rutin. Setiap tiga bulan sekali, pihaknya memang bekerjasama dengan Kodim 0832 melakukan penyuluhan dan tes urine anggota TNI.
“Sasaran kami (BNNK) memang untuk para pecandu. Kalau hasil tes urine ini ada yang positif, nanti didalami,” tambahnya.
Mantan Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya ini mengaku, dari hasil tes urine beberapa anggota Babinsa Kodim 0832, tidak ditemukan anggota yang kedapatan menggunakan narkotika. Apabila dalam tes urine selanjutnya ditemukan ada anggota TNI yang positif menggunakan narkotika, pihaknya akan mendalami hal tersebut.
“Program dari BNNK Surabaya, yakni menjangkau bagi pecandu narkotika. Koordinasi dengan Kodim 0832 Surabaya Selatan ini, akan terus kami lakukan. Kami juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya,” tandasnya. [bed]
Keterangan Foto : Dandim 0832 Surabaya Selatan Letkol Inf Rudi Andriono didampingi Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti saat melakukan tes urine kepada Babinsa Kodim 0832, Senin (23,2). [abednego]
