Dandim dan Kapolres Ponorogo Pantau Pileg dan Pemilu 2019

Dandim 0802/Ponorogo dan Kapolres Ponorogo melakukan pemantauan pelaksanaan Pemilu di Ponorogo, Rabu (17/4/2019).

Ponorogo, Bhirawa
Gelaran Pemilu yang aman, lancar, tertib, dan kondusif tentu adalah hal yang diharapkan semua pihak. Karena itulah, untuk menjaga jalannya Pemilu di Ponorogo, Kodim 0802/Ponorogo dan Polres Ponorogo mengadakan pemantauan di lapangan, Rabu (17/04).
Dengan menggunakan sepeda motor, Komandan Kodim (Dandim), Kapolres, dan anggota – anggota instansi mereka mengelilingi area Ponorogo untuk mengawasi kondisi jalannya Pemilu di Ponorogo.
Dandim 0802/Ponorogo mengatakan, keamanan Pemilu di Ponorogo merupakan tanggung jawab bersama Kodim dan Polres Ponorogo.
“Sebagai Dandim, saya dan Kapolres mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keamanan di wilayah Ponorogo. Karena itulah, hari ini kami turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi dan kondisi pelaksanaan Pemilu di Ponorogo,” terang Dandim Made Sandy Agusto.
“Kami ingin memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan dengan tertib, aman, lancar, dan kondusif,” tambahnya.
Selain memantau langsung jalannya pelaksanaan Pemilu, Dandim dan Kapolres juga meninjau kinerja personil Kodim maupun Polres Ponorogo dalam melaksanakan tugas di pos – pos yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Dandim, dengan berpedoman pada instruksi pimpinan, tugas menjaga pelaksanaan Pemilu dapat berjalan dengan optimal. Sementara pantauan Bupati Ipong Muskhlisoni menyebut antusiasme warga Ponorogo untuk datang ke TPS dipandang Bupati Ponorogo sebagai pertanda bahwa mayoritas warga menggunakan hak pilihnya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Ipong ketika menggunakan hak pilihnya di TPS 04 Mangkujayan, Ponorogo, Rabu (17/4).
“Saya lihat situasi di lapangan, masyarakat antusias untuk datang ke TPS. Semoga partisipasi pemilih di Ponorogo sekurang – kurangnya dapat mencapai 75%,” ujar Bupati Ipong.
“Saya telah berkali – kali menghimbau masyarakat agar tidak golput. Karena penggunaan hak pilih warga dapar menentukan siapa pemimpin negeri ini. Saya harap masyarakat menggunakan hak pilihnya,” tambahnya.
Untuk kasus OTT kader Partai Nasdem oleh Bawaslu Ponorogo, Bupati Ipong menyatakan uang yang ada di lokasi OTT adalah uang saksi, bukan uang suap.
“OTT nya itu di rumah, pada waktu ada rapat koordinasi kader. Jadi bukan OTT waktu membagi – bagikan uang. Sedangkan uang yang ada di lokasi, itu uang untuk para saksi Pemilu, bukan uang suap,” terang Ipong, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPW Nasdem Jawa Timur. [mb10]

Tags: