Dandim-Wali Kota Malang Ingatkan Persatuan Bangsa

Foto Ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Genarasi muda sangat menentukan Kemajuan Bangsa Indonesia.Hal ini diungkapkan Dandim 0833 Letkol Arm Aprianko Suseno dan Wali Kota Malang H. Moch, Anton saat memaparkan materi dalam seminar dengan komponen pemuda Kota Malang di Baiduri Cafe and Resto, Rabu (15/2) kemarin.
Ratusan pemuda dari berbagai elemen hadir, turut serta menyimak paparan materi bertajuk, peran pemuda dalam mempertahankan NKRI dan menanggulangi krisis konstitusi, intoleransi, dan radikalisme.
Dandim Aprianko menilai, tema ini yang diusung pada pertemuan ini, cukup relevan, dengan kondisi bangsa saat in. Karena maju-mundurnya,dan kuat-tidaknya bangsa ini tergantung pemuda.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memaparkan sejumlah ancaman kebangsaan. Karena itu, dia meminta, para pemuda berkaca pada pengalaman ketika sejumlah peristiwa terjadi.
“Sudah ada pengalaman tahun 1999 Timor-timor lepas. Saat ini Papua sudah ‘digergaji’. Apa akan terjadi kita tidak tahu. Mudah-mudahan NKRI tetap utuh, karena itulah pemuda harus berperan strategis,” imbuhnya.
Ancaman itu tidak lepas dari letak geografis Indonesia di garis khatulistiwa. Dengan begitu, negeri ini memiliki tanah yang subur dan punya potensi vegetasi cocok tanam sepanjang tahun.
“Kita negara kaya raya. Kalau kata Panglima TNI, kita bagai cewek seksi, banyak yang mengejar,” tegasnya. Selain itu, ancaman lain datang dari beragam gerakan sparatisme dan terorisme. Dandim mewanti-wanti agar pemuda menyadari dan mendalami wawasan kebangsaan, sehingga tidak salah dalam mengaktualisasikan diri.
Hal senada juga disampaikan Wali Kota Malang H. Moch Aton. Peria yang kerap disapa Abah Anton itu menyatakan, untuk mengubah kondisi bangsa, harus dimulai dari para pemuda.
Menurut Abah Anton, pemuda saat ini adalah calon pemimpin masa depan, karena itu harus terus mengasah kemampuan demi masa depan bangsa. Kalau saja harus bersikap kritis itu sangat bagus. Tetapi jangan sampai sikapnya yang kritis itu tidak dibarengi dengan upaya untuk meningkatkan kemampuannya.
“Pemuda boleh kritis, tapi jangan lupa untuk belajar yang giat. Jika mereka terlena tidak mau belajar, maka masa depan bangsa ini akan dipimpin oleh orang-orang yang hanya suka mengkritik, tanpa memiliki kemampuan. Ini tidak boleh terjadi,”tutur Abah Anton.
Apalagi persiangan kedepan semakin ketat. Jika para pemuda tidak memiliki kempuan yang memadai, maka akan mudah diadudomba, dan membahayakan keberadan NKRI. Makanya harus giat belajar dan memiliki kemandirian. [mut]

Tags: