Dangartap III Minta Pasukan Yonif Mekanis 512/QY Berikan Rasa Aman

Dangartap III/Surabaya, Mayjen TNI Suharyanto memberangkatkan pasukan Yonif Mekanis 512/QY ke Jayapura, Papua, Senin (21/2).

Misi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Surabaya, Bhirawa
Komandan Garnisun Tetap (Dangartap) III/Surabaya, Mayjen TNI Suharyanto memberangkatkan pasukan Yonif Mekanis 512/QY ke Jayapura, Papua, Senin (21/2). Pemberangkatan 450 personel Yonif Mekanis ini dalam misi pengamanan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Sebelum berangkat, ratusan personel Yonif Mekanis 512/QY mengikuti upacara yang dipimpin Dangartap III/Surabaya. Pada upacara yang digelar di Dermaga Ujung Surabaya, Suharyanto mengatakan tugas operasi pengamanan perbatasan ini merupakan suatu kehormatan.

“Tugas pengamanan perbatasan adalah salah satu tugas yang diamanatkan oleh negara kepada TNI. Mereka memiliki tugas yang tidak ringan, yaitu menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini dan memberi keamanan bagi masyarakat,@ kata Mayjen TNI Suharyanto.

Pria yang juga menjabat Pangdam V/Brawijaya ini mengaku, tidaklah mudah seorang prajurit bisa menjalankan tugas operasi ini. Selain menjaga perbatasan, keberadaan pasukan Yonif 512 harus bisa menciptakan situasi yang kondusif. Serta memberikan rasa aman terhadap masyarakat.

Bahkan, sambung Suharyanto, pasukan Yonif 512 juga dituntut membantu aparat terkait dalam menangani permasalahan yang terjadi di perbatasan. Seperti diantara pelanggaran batas negara, penyelundupan barang illegal dan gangguan keamanan lainnya.

“Permasalahan-permasalahan di perbatasan harus bisa diakomodir. Sehingga dapat menciptakan situasi kondusif dan memberikan rasa aman bagu warga masyarakat setempat,” tegasnya.

Pihaknya juga memberi penekanan lain dalam tugas ini. Yaitu terkait meningkatkan kesejahteraan. Serta hal yang selalu menjadi pokok dalam tugas TNI, yakni mewujudkan kemanunggalan antara TNI dan rakyat.

“Kita menyadari TNI adalah prajurit yang berasal dari rakyat, dan berjuang untuk rakyat. Maka dari itu, ketika tiba di tempat penugasan, mereka harus bisa beradaptasi serta memahami kultur maupun budaya masyarakat,” pungkasnya. [bed]

Tags: