Danramil 0812/01, Forkopimcam dan BPBD Percepat Penanganan Tanggul Jebol

Koordinasi untuk melakukan penanganan tiga titik tanggul yang jebol di Lamongan. (alimun hakim/ bhirawa).

Lamongan, bhirawa.
Danramil 0812/01 Kota Lamongan Kapten Cku Yanto Budi Utomo S.E., bersama Forkopimcam dan BPBD Kabupaten Lamongan melakukan kordinasi serta pemantauan secara langsung pasca tergerusnya tanggul jebol di Kali Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan, Rabu (15/3).

Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Lamongan, Selasa (14/3) kemarin malam, mengakibatkan tanggul sungai Plalangan jebol di dua titik sepanjang 7 meter ke arah timur. Sehingga berdampak ke area tambak masyarakat di Plalangan dan Balun.

Anggota TNI bersama Forkopimcam dan BPBD kab Lamongan memastikan jika tanggul yang jebol mulai pagi harinya sudah ditangani.

Sebab, Penanganan yang cepat sangat diperlukan supaya tidak berdampak pada meluasnya luberan air ke area tambak warga.

“Berdasarkan koordinasi dengan Camat Lamongan Kota, Kepala Desa Plosowahyu serta BPBD Kabupaten Lamongan kami melaksanakan perbaikan tanggul secara gotong royong bersama TNI Polri dan warga Desa Plosowahyu untuk perbaikan tanggul yang jebol,” ungkap Kapten Cku Yanto saat di lokasi.

Ia juga mengimbau dan mengingatkan kepada warga agar tetap waspada saat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Lamongan. Karena bisa saja akan terjadi banjir susulan dan bencana alam lain yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Pada Selasa malam itu pula, terjadi banjir bandang yang menerjang Dusun Wudi, Desa Sumberwudi, Kecamatan Sambeng, Lamongan akibat luapan sungai setempat.

Ratusan rumah warga dan area persawahan tergenang hingga permukaan air mencapai ketinggian 20 – 100 centimeter. Namun, Tidak ada korban jiwa.

Banjir bandang ini merupakan kali kedua selama musim penghujan ini. Penyebabnya sama, karena intensitas curah hujan limpahan di wilayah Kecamatan Sambeng sangat tinggi dan dalam waktu lama.

Hujan sangat deras terjadi mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB. Bahkan di belahan selatan Kecamatan Sambeng hujan baru reda sekitar pukul 21.00 WIB.

Kawasan Desa Sumberwudi yang datarannya lebih rendah otomatis menjadi sasaran aliran air tersebut.

Karena volume aliran hujan sangat besar, akibatnya tidak tertampung dan meluber. Banjir ini sempat membuat warga panik. Segala isi rumah diselamatkan dengan memindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

Hanya, banjir bandang di Dusun Wudi ini dipastikan tidak berlangsung lama. Selagi hujan di belahan selatan desa reda atau berhenti, air akan segera surut. “Banjirnya tak berlangaung lama dan cepat surut.Hanya lewat dan berlangsung tiga sampai enam jam,” terang Camat Sambeng, Eko Tri Prasetyo.

Dari data BPBD, Tingginya intensitas hujan kemarin juga mengakibatkan sejumlah tanggul di Lamongan jebol. Tercatat 3 titik tanggul di 2 sungai di Lamongan jebol akibat naiknya debit air sungai ini.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin membenarkan ada 3 titik tanggul yang jebol di 2 sungai di Lamongan.

Tiga titik tersebut adalah 2 titik tanggul di Kali Plalangan yang ada di Dusun Plalangan, Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan dan 1 titik tanggul di Dusun Dorogede, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi.

“Benar mas, ada 3 titik tanggul jebol di 2 sungai yang ada di Lamongan akibat tingginya intensitas hujan yang membuat debit sungai naik,” kata Muhammad Muslimin.

Muslimin mengungkapkan, jebolnya 2 titik tanggul yang ada di Kali Plalangan ini terjadi pada pukul 03.00 dini hari. Dua titik tersebut, menurut Muslimin, jebol sepanjang 7 meter dan 6 meter. Air dari Kali Plalangan ini yang kemudian akan menuju ke Kali Bengawan Njero.

“Jebolnya 2 titik tanggul di Kali Plalangan ini karena naiknya debit air sungai karena kiriman dari wilayah selatan Lamongan yang sebelumnya hujan deras, yaitu dari wilayah Mantup dan Sambeng,” ujarnya.

Jebolnya tanggul Kali Plalangan ini, menurut Muslimin, merendam ratusan hektar tambak siap panen yang ada di Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan dan Desa Balun, Kecamatan Turi. Air juga merendam sejumlah pemukiman yang ada di Desa Balun.

“Jebolnya tanggul Kali Plalangan ini akibatnya ke wilayah Desa Balun, yang merendam tambak dan juga sebagian pemukiman,” tandasnya.

Satu lagi titik tanggul yang jebol adalah tanggul Kali Mengkuli yang ada di Dusun Dorogede, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi. “Tanggul yang ada di Dusun Dorogede ini jebol sepanjang kurang lebih 15 meter dengan kedalaman lebih kurang 1,5 meter,” papar Muslimin.

Akibat dari jebolnya tanggul di Dusun Dorogede ini, ungkap Muslimin, menyebabkan 200 meter jalan desa tergenang air dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 60 cm.

Selain itu, juga sekira 20 rumah terdampak banjir dan sebuah fasilitas umum berupa gedung sekolah madrasah juga tergenang air setinggi lebih kurang 20-30 cm. “Dua tempat usaha berupa warung kopi juga tergenang air setinggi 20-40 cm,” tambahnya. [aha.yit.gat]

Tags: