Danrem 084 Terangkan Bahaya Proxy War

Danrem-084-Bhaskara-Jaya-Kolonel-Inf-M-Nur-Rahmad-sosialisasikan-bahaya-Proxy-War-kepada-KBT-dan-berbagai-ormas-Selasa-(30/6). [abednego/bhirawa]

Danrem-084-Bhaskara-Jaya-Kolonel-Inf-M-Nur-Rahmad-sosialisasikan-bahaya-Proxy-War-kepada-KBT-dan-berbagai-ormas-Selasa-(30/6). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Komandan Korem (Danrem) 084 Bhaskara Jaya Kolonel Inf M Nur Rahmad membuka acara silaturahmi dengan Keluarga Besar Tentara (KBT). Bertempat di Aula Makorem 084 BJ, Danrem memberikan pembekalan tentang Proxy War.
Dihadiri sekitar 70 orang KBT dari Pepabri, PPM, FKPPI, Menwa dan para Perwira Korem 151 Binaiya, Kolonel Inf M Nut Rahmad mengatakan, silaturahmi antar KBT bertujuan untuk memperkuat hubungan emosional antara prajurit TNI AD.
Terlebih untuk menjaga kebersamaan antar prajurit TNI AD yang masih aktif dengan keluarga besar TNI di wilayah Surabaya. Selain itu, sebagai wahana untuk berbagi informasi dan membangun kebersamaan.
“Proxy War merupakan perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara. Karena itu TNI AD beserta KBT hadir untuk memerangi Proxy War,” tegas Danrem 084 BJ Kolonel Inf M Nur Rahmad.
Dijelaskan Danrem, TNI AD adalah milik rakyat bukan milik siapa-siapa sekali lagi adalah milik rakyat dan KBT adalah kekuatan yang besar karena terdiri banyak organisasi. TNI AD memiliki potensi besar untuk membangun negeri ini sangat besar bersama-sama komponen bangsa lainnya.
Menurut Danrem, Proxy War dapat masusk melalui aspek berbangsa dan bernegara, tidak bisa terlihat siapa lawan atau kawan, dilakukan non state actor tapi dikendalikan oleh state.
“Ke depan, peran generasi muda sangat strategis dan sangat menentukan kemajuan bangsa. Seperti ormas FKPPI, GM FKPPI dan PPM serta komponen pemuda lainnya di Maluku, dapat turut serta memajukan bangsa ini,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Danrem, Proxy War adalah  perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara yang meliputi Geografi, Demografi, Sumber Kekayaan Alam dan Ipoleksosbudhankam (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan). Sistemnya, perang ini memanfaatkan pihak ketiga, namun pihak ini tak tahu kalau dimanfaatkan sama sekali dan tidak menyadarinya.
Dengan begitu, lanjut Danrem, Proxy War dapat mempengaruhi aspek-aspek berbangsa dan bernegara sehingga terjadi perubahan pola pikir serta budaya pada generasi muda kita. Selain itu, dengan alasan menghadapi potensi krisis energi dunia, dan krisis tersebut dapat terjawab karena melimpahnya sumber daya nasional Indonesia.
“Atas dasar itu, banyak negara didunia yang berusaha menghambat kemajuan Negara Indonesia, agar mereka dapat memanfaatkan sumber kekayaan alam Indonesia dalam menghadapi krisis energi dunia,” ungkap Danrem.
Nur Rahmad menambahkan, peran KBT dan masyarakat Kota Surabaya dibutuhkan untuk menciptakan situasi serta kondisi yang aman, damai, dan tentram. Selain itu, wawasan pelajaran kewarganegaraan di lingkungan pelajar perlu ditingkatkan, sehingga wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh setiap warga Negara dapat diterapkan di lingkungan.
“Terkhususkan harus diawali dari para generasi muda Surabaya, disinilah peran penting para pemuda sebagai generasi pemimpin bangsa dalam menghadapi  Proxy War,” pungkasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: