Danrem-Dandim Tinjau Kebakaran Lereng Lawu

Danrem-081-DSJ-bersama-Dandim-0804-Magetan-saat-meninjau-lokasi-kebakaran.

Danrem-081-DSJ-bersama-Dandim-0804-Magetan-saat-meninjau-lokasi-kebakaran.

Kab.Magetan, Bhirawa
Danrem 081/DSJ  Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi didampingi oleh Kasiter, Kasiops, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal S.I.P meninjau lokasi kebakaran di lereng Punthuk Mendi kawasan Cemoro Sewu perbatasan dengan wilayah Karanganyar Tawa Tengah, Selasa (8/9) kemarin.
Kebakaran hutan gunung Lawu yang beberapa minggu ini terus berlangsung cukup menyita banyak perhatian. Banyak asset hasil hutan terutama kayu perlu segera diselamatkan, terlebih agar kebakaran tidak sampai meluas menjangkau pemukiman penduduk.
Hingga kini, petugas bersama sukarelawan masyarakat terus melakukan upaya pemadaman. Meski terkendala medan yang curam serta terjal, petugas terus berupaya maksimal. Lokasi kebakaran lereng Gunung Lawu yang terjal membuat petugas sulit membawa alat pemadam. Bahkan KPH Lawu juga telah menerjunkan puluhan personelnya untuk memadamkan api di wilayah lereng Gunung Lawu. Masih ditambah dari instansi terkait, seperti BPBD Magetan dan para sukarelawan.
Berdasarkan data sementara, perkiraan luas hutan wilayah BKPH Lawu Selatan yang terbakar mencapai 40 Hektare. Jumlah tersebut dimungkinkan masih bertambah karena wilayah BKPH Lawu Utara belum terdata. Kebakaran sejak beberapa hari terakhir diduga dipicu oleh aktivitas pencarian madu yang dilakukan oleh warga tepian hutan dari luar warga Magetan.
Titik awal kebakaran berasal dari petak 39 RPH Mayul, BKPH Lawu Utara dan KPH Lawu Ds, yang berada di Kabupaten Ngawi. Kondisi angin kencang, membuat api cepat menyebar ke titik lain. Bahkan, diprediksi api sudah menjalar ke lereng Gunung Lawu yang masuk wilayah Kabupaten Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah.
Pada kesempatan tersebut Danrem menegaskan agar warga mempunyai sikap saling handarbeni/memiliki hutan gunung lawu agar kebakaran tidak terjadi lagi, Danrem juga menyampaikan, bagi masyarakat yang mencari madu dengan cara membakar yang mengakibat kebakaran di wilayah Magetan agar di tangkap. Demikian pula bagi masyarkat yang membuat arang di puncak Lawu juga diberikan sanksi karena keteledoran mereka kawasan hutan yang seharusnya dijaga menjadi terbakar.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Administratur KPH Lawu Ds. Nanang Sugiharto mengatakan agar warga pencari madu hutan dengan cara membakar pohon untuk mengusir lebah agar memperhatikan keselamatan serta kelestarian hutan. “Api yang fungsinya untuk mengusir lebah masih tersisa di rongga pohon, hal inilah yang memicu kebakaran,” katanya.
Selain itu, himbauan juga dilakuakan kepada para pendaki gunung, aktivitas pembuatan api unggun yang ditinggalkan oleh para pendaki dapat memicu kebakaran. “Api unggun tersebut belum padam sempurna, sementara cuaca yang kering dan berangin saat ini membuat bara api membakar ke semak-semak dan menjalar kemana-mana,” ujarnya.
Sejauh ini sebagian titik api telah berhasil dipadamkan. Meski demikian, masih ada beberapa di antaranya yang belum dapat padam karena sulitnya kondisi medan. Jalur pendakian Gunung Lawu, baik jalur yang resmi maupun tidak resmi ditutup untuk sementara waktu. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap para pendaki. [vin]

Tags: