Dari Bumi Wali Tuban, Sholawat Badar Gaungkan Spirit Untuk Indonesia

Budayawan asal pulau Madura KH. Zawawi Imron, Dr. Tri Chandra Aprianto Dosen Ilmu Sejarah Universitas Jember, dan M. Syaiful Islam Ali penulis buku biografi KH. Ali Manshur saat mengupas Sholawat Badar karya KH. Ali Manshur Shiddiq.

Tuban, Bhirawa
Budayawan asal Madura KH. Zawawi Imron dengan penuh keceriaan merefleksi Sholawat Badar sebagai spirit untuk Indonesia pada forum seminar dalam rangka Haul ke 47 KH. Ali Manshur Shiddiq, bertempat di Gedung MTs/MA Syi’ar Islam, Maibit Rengel Tuban, Rabu (10/10).
Dalam kesempatan tersebut, KH. Zawawi Imron menyampaikan, KH. Ali Manshur Siddiq menjadi cerminan seseorang hamba yang sangat mencintai Rosulullah, kemudian digerakan jarinya dan mewujudkan karya Sholawat Badar yang menjadi spirit untuk umat selama ini, khusunya warga Nahdliyin.
“Sholawat Badar itu tidak hanya menjadi spirit Indonesia, tapi juga spirit dunia. Dan seorang seniman yang mengenalkan sholawat badar ke luar negeri itu Cak Nun, melalui berbagai pertunjukan seni musik Cak Nun membawa sholawat badar,” kata Zawawi Imron.
Selain itu, Zawawi Imron juga mengatakan Sholawat Badar juga menjadi salah satu pemersatu bangsa, dan Sholawat Badar banyak dilantunkan dalam berbagai lagu berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sebagai pembicara selain KH. Zawawi Imron, yaitu Dr. Tri Chandra Aprianto yang merupakan Dosen Ilmu Sejarah Universitas Jember, dan M. Syaiful Islam Ali yang merupakan penulis buku biografi KH. Ali Manshur sekaligus putra dari KH. Ali Manshur Siddiq.
Dalam paparannya, Dr. Tri Chandra Aprianto mengatakan, Kyai Ali Mansyur dengan sholawat badar merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan, dan menjadi salah satu sumbangsih besar untuk Indonesia.
“Kyai Ali Manshur merupakan tokoh besar, pernah menjadi anggota Konstituante atau kalau sekarang MPR,” imbuhnya.
Dalam kegiatan seminar yang dihadiri lebih dari 300 orang tersebut berjalan dengan penuh hangat. Spirit sholawat badar terus digemakan di Gedung Pendidikan Syi’ar Islam Rengel tersebut.
Sementara itu, M. Syaiful Islam atau Gus Syaiful mengatakan, Kyai Ali Manshur itu dulu selalu berpenampilan elegan dan selalu rapi, dan banyak dari para Kyai di zamannya yang mengenal beliau sebagai pribadi yang sangat mencintai Rosulullah. (Hud)

Tags: