Darurat Jembatan Muharto, Pemkot Malang Siapkan Solusi Penyangga

Kota Malang, Bhirawa
Keberadaan Jembatan Jalan Muharto, yang pondasinya tergerus air, kian parah. Padatnya lalu lintas yang melewati kawasan tersebut, akan memicu makin parahnya kondisi jembatan tua tersebut.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan , Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan solusi sementara untuk memberikan penyangga, agar sementara waktu jembatan masih bisa dilewati oleh kendaraan. Solusi penyangga itu diambilkan dari anggaran tidak terduga Pemkot Malang, sebesar Rp. 3 miliyar.
Wali Kota Malang Sutiaji, kepada sejumlah wartawan, belum lama ini mengutarakan, pembangunan jembatan Muharto baru akan dilakukan setelah jembatan Kedungkandang selesai dibangun, karena itu saat ini yang tengah dipersiapkan adalah memberikan penyangga.
“Sudah kita persiakan, penyangganya, ini sangat penting, agar tidak semakin parah. Nantinya akan kita bangun ditahun berikutnya. Karena APBD sudah ketok. Makanya kita ambil dari dana tak terduga,”tuturnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Hadi Santoso, menyampaikan, bahwa pihaknya akan memasang beton penyanggah di Jembatan Muharto. Pemasangan itu dilakukan untuk mengamankan jembatan Muharto yang kekuatannya kini tinggal 40 persen.
Sebelum melakukan pemasangan, pihaknya akan melakukan kajian lebih dulu dengan tim forensik dari Universitas Brawijaya. Kajian itu dilakukan guna menentukan desain beton yang akan dilakukan untuk penyanggahan jembatan.
”Untuk jumlahnya berapa kami masih belum tahu. Tapi yang paling penting setiap pilar di Jembatan Muharto harus diberi penyanggah,”ujar Hadi Santoso.
Ia, menyampaikan sembilan gelagar yang ada di Jembatan Muharto nantinya juga diberi beton penyanggah. Terutama untuk lima gelagar yang kondisinya kini telah putus di Jembatan Muharto.
Menurut, Hadi Santoso, tiga di sisi timur, dua di sisi barat yang putus harus diberi penyanggah, dan empat gelagar yang di tengah harus diberi juga. Meski demikian, beton penyangga yang nantinya akan dipasang tidak akan menambah kekuatan jembatan Muharto.
Apabila kekuatan ditambah, kata peria yang karib dipanggil, Sony itui harus dilakukan pembuatan jembatan baru. Dia pun juga tidak bisa memperkirakan kapan jembatan Muharto ini akan dibangun.
“Yang pasti desain kekuatan beton penyangga sampai lima tahun, kami harap di tahun 2021 nanti ada anggaran untuk membangun jembatan tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C Fathol Arifin, menyampaikan hasil pertemuan dengan Dinas PUPR bahwa akan ada pemaparan dari pihak Universitas Brawijaya, terakit dengan rencana pemasangan, penyangga jembatan Muharto. Sedangkan pelaksanannya akan dilakukan paling lambat di awal Desember 2019.
“Sebenarnya Pemkot Malang juga sudah mengajukan pembangunan jembatan ke pemerintah pusat, tetapi di tolak. Kemudian Pemkot Malang akan menganggarkan di APBD tahun 2021,”tutur Fathol Arifin.
Anggota DPRD Kota Malang, Retno Sumarah menyampaikan, pihaknya menyambut baik itikat Pemkot Malang untuk mengambil langkah taktis terhadap jembatan Muharto. Untuk dianggrakan di APBD jelas tidak memungkinkan, tetapi pada kenyataan membutuhkan perhatian serius agar masyarakat yang melintas selamat. Makanya langkah untuk memberikan penyangga itu sangat tepat.
Hanya saja pihaknya berharap, selama belum dilakukan pemberian penyangga, pagar pembatas lintasan benar-benar dijaga, agar kendaraan besar tidak melintas disana. Karena larangan melintas bagi kendaraan besar berkali-kali roboh ditrabrak kendaraan besar.
“Seabiknya itu di jaga, jangan sampai ada kendaraan besar yang melintas, sehingga tidak semakin parah,”tuturnya. [mut]

Tags: