Darurat Kekeringan di Jawa Timur Diperpanjang

Karikatur KekeringanPemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo melakukan perpanjangan kondisi masa darurat kekeringan di Jatim . Perpanjangan status darurat kekeringan ini terpaksa harus dilakukan setelah musim hujan tan kunjung datang sampai bulan Oktober ini , dan kekeringan akan terus dirasakan.
”Saya sudah membuat surat untuk keadaan darurat ini hingga diperpanjang hingga 1 Desember 2015 mendatang. Jika sampai Desember masih musim kemarau akan diperpanjang lagi,” kata Gubernur Soekarwo, dikonfirmasi, Minggu (25/10).
Awalnya, status darurat kekeringan hanya berlaku hingga Oktober, namun prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda ternyata awal musim penghujan akan molor hingga akhir November. Bahkan, mulai pertengahan Oktober cuaca di Jatim ternyata malah cenderung panas dampak posisi matahari yang berada tepat di atas Jatim.
Molornya musim penghujan ini dipastikan juga akan berdampak pada musim tanam yang mundur dari jadwal. Hal ini membuat Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, harus mengambil kebijakan khusus. Yakni melarang Bulog Jatim pengirim beras ke luar Provinsi Jatim.
Ia menjelaskan, jika kekeringan bertambah panjang maka akan terdapat beberapa dampak. Diantaranya seperti mundurnya masa tanam dan mengakibatkan mundurnya masa panen yang membuat stok beras yang juga turut terhambat. “Untuk saat ini stok beras masih aman sampai 5 bulan kedepan yakni sekitar 1.200 ton,” jelasnya.
Pakde Karwo menambahkan, akan meminta kepada seluru Forpimda se-Jatim untuk memperhatikan tentang ketahaanan pangan di masing-masing daerah. Dan kepada seluruh pihak keamanan seperti TNI dan Polri uuntuk turut menjaga tentang pemerataan stok beras di Jatim.
Sementara itu, Kepala Humas Bulog Jatim, Yuli mengatakan, jika pihaknya masih belum mengetahui tentang kebijakan Gubernur yang akan menyetop beras ke luar Jatim. “Sejauh ini masih belum ada pemberitahuan tentang itu,” ujarnya. [iib]

Tags: